CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Garap 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PLN Cari Mitra Lokal dan Global


Selasa, 28 Mei 2024 / 10:22 WIB
Garap 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PLN Cari Mitra Lokal dan Global
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa sumur panas bumi di PLTP Lahendong unit 5 dan 6 Tompaso Sulawesi utara, Selasa (2/8/2022). Garap 3 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), PLN Cari Mitra Lokal dan Global.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui sektor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mencari mitra atau partner untuk menggarap tiga Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). 

Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan langkah ini dilakukan PLN guna mendorong pengembangan energi baru terbarukan sebagai upaya melakukan transisi energi dalam mencapai Net Zero Emissions tahun 2060, salah satunya melalui PLTP.

“Tulehu di Maluku, Tangkuban Perahu di Jawa Barat dan Ungaran di Jawa Tengah baru saja pengumuman proses lelang. Dan lelang yang dilakukan merupakan International Competitive Bidding (ICB) sehingga terbuka untuk mitra lokal maupun global,” katanya saat dihubungi Kontan beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Dirut PLN Indonesia Power Paparkan Strategi Dongkrak Energi Baru Terbarukan

Adapun estimasi nilai investasi proyek untuk total kapasitas tiga proyek dengan estimasi daya 95 Megawatt (MW) yaitu sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,98 triliun. Dan skema kerja sama yang dilakukan yaitu Geothermal Exploration and Energy Conversion Agreement (GEECA).

“Prinsip skema ini adalah risk sharing di mana pada fase eksplorasi, mitra akan bertanggung jawab terhadap kegiatan pengeboran termasuk risiko yang ada. Sementara PLN akan menangani penyelesaian terkait perizinan, pengadaan tanah dan konstruksi infrastruktur pendukung pengeboran termasuk mengelola risiko terkait isu sosial,” jelasnya.

Baca Juga: Realisasi Investasi EBT Mini, Begini Strategi Kementerian ESDM

Ia menambahkan, pada fase eksploitasi, nantinya akan ada sharing reward mitra bersama dengan PLN Group dalam mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit. Dan proyek ini ditargetkan dapat menghasilkan listrik mulai 2030 mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×