Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT AKR Land Development makin agresif memacu ekspansinya. AKR Land berencana merilis tiga proyek baru sepanjang tahun ini, yaitu Ubud Royale Chateau di Ubud Bali, Grand Estate Marina City di Gresik, dan Grand Dago Gallery di Bandung.
Managing Director AKR Land Widijanto mengklaim sudah menuntaskan akuisisi lahan untuk proyek-proyek anyarnya. Perinciannya, lahan di Bandung seluas 2,6 hektare (ha) untuk townhouse dan di Bali seluas 12 ha untuk resor.
AKR Land telah menunjuk Pullman, salah satu merek hotel di bawah Accor untuk mengelola Ubud Royale Chateau. Nantinya, resor juga akan beroperasi sebagai kondotel yang setara dengan hotel bintang lima.
Namun proyek baru AKR Land yang terbesar adalah kota mandiri Grand Estate Marina City di Gresik dengan luas hampir 800 ha. "Proyek dibangun untuk menunjang kebutuhan pekerja di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang lokasinya bersebelahan," jelas Widijanto di Jakarta, Selasa (10/3).
Kalau tidak ada aral melintang, Grand Estate Marina City akan meluncur ke pasar dua bulan lagi, seiring sejalan dengan pembukaan tahap pertama JIIPE. Widijanto bilang, Grand Estate Marina City sanggup merangkum 25.000 unit rumah. Selain itu, akan ada juga fasilitas komersial, rumah sakit, dan sekolah.
Ini bukan pertama kalinya AKR Land menggarap kota mandiri. Sebelumnya, perusahaan sudah mengembangkan Grand Kawanua International City di Manado dengan luas area 180 ha. Tahun ini, AKR Land berencana membangun mal untuk melengkapi kota mandiri itu.
Bukan hanya itu, AKR Land juga akan melanjutkan pembangunan proyek yang sudah berjalan, antara lain superblok Gallery West di Kebon Jeruk Jakarta Barat dan Signature Gallery di Surabaya.
Sayang, Widijanto tidak merinci nilai investasi untuk masing-masing proyek. Dia hanya bilang, AKR Land menyiapkan investasi senilai Rp 3 triliun sampai dengan lima tahun ke depan atau 2020. Adapun sumber pendanaan berasal dari kombinasi kas pribadi, pinjaman bank, dan penjualan proyek.
Berbekal investasi itu, AKR Land percaya diri bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 5 triliun dalam tiga tahun. Namun Widijanto memperkirakan perusahaannya baru bisa mengantongi pendapatan Rp 800 miliar tahun ini lantaran proyek baru di Bandung dan Bali belum mulai dijual.
Artinya, target pendapatan AKR Land melonjak lebih dari dua kali lipat dari pendapatan tahun lalu yang hanya Rp 300 miliar. Kontribusi proyek di Gresik diperkirakan mendominasi sebesar 40% sedangkan Manado 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News