Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menyadari kinerjanya masih sulit bangkit dalam waktu dekat. Terlepas dari itu, produsen mur dan baut (fasteners) serta komponen otomotif tersebut tetap mencari peluang bisnis, khususnya di pasar ekspor.
Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan, peluang penjualan produk ke pasar ekspor bagi perusahaan pada dasarnya masih terbuka lebar di tengah pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh kinerja ekspor BOLT yang masih cukup mumpuni.
Dalam paparannya, Anthony menyebut penjualan ekspor BOLT di semester I-2020 mencapai Rp 13,38 miliar. Jumlah ini meningkat 2,69% (yoy) dibandingkan penjualan ekspor perusahaan di semester I-2019 sebesar Rp 13,03 miliar. Dia menuturkan, hasil tersebut cukup terbantu oleh rencana penjualan ekspor BOLT yang baru terealisasi di tahun ini.
Baca Juga: Industri otomotif tertekan, Garuda Metalindo (BOLT) prediksi kinerja masih melempem
“Kontribusi ekspor terhadap kinerja konsolidasi masih rendah, tapi sejauh ini masih bisa tumbuh positif walau industri sedang tertekan,” terang dia dalam paparan publik virtual, Kamis (27/8).
Kendati nilainya masih mini, BOLT sudah memiliki beberapa negara tujuan ekspor. Di antaranya Malaysia, Thailand, Filipina, India, Jerman, Kanada, Amerika Serikat, dan Brasil. Di tahun ini pun BOLT berhasil merealisasikan ekspor perdana ke pasar Amerika Serikat (AS).
Sebenarnya, industri otomotif global menunjukkan tren penurunan, bahkan sebelum masuk pandemi Covid-19. Dalam data paparan publik BOLT. Produksi otomotif global di tahun 2019 berjumlah 91,78 juta unit atau turun 5,24% (yoy) dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya sebesar 96,86 juta unit.
Walau begitu, Anthony menilai penurunan tersebut tidak mengurangi keinginan BOLT untuk terus melebarkan saya di pasar ekspor. Sebab, biar bagaimanapun industri otomotif global masih sangat besar potensinya, bahkan jauh lebih besar dibandingkan pasar domestik.
Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) menderita rugi bersih Rp 7,85 miliar di semester I 2020
Belum lagi, beberapa pelanggan BOLT merupakan pemain otomotif kelas dunia. “Kami bisa manfaatkan channel-channel tersebut untuk memperbanyak penjualan di luar negeri,” imbuhnya.
Dia pun menuturkan, sama seperti pasar domestik, pihak BOLT mengekspor produk fasteners dan komponen otomotif, baik roda dua maupun roda empat, ke pasar ekspor.
Sebagai informasi, di semester I-2020, BOLT mengalami penurunan penjualan sebesar 36,92% (yoy) menjadi Rp 373,89 miliar. Di saat yang sama, perusahaan ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 7,85 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News