Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang Israel dan Iran yang telah terjadi berhari-hari ini berpotensi akan berdampak pada hambatan pasokan bahan baku utama logistik industri makanan dan minuman di Indonesia.
Mengenai ini, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyampailan bahwa kondisi ini belum memberikan dampak yang sigfinikan terhadap pasokan bahan baku perusahaan.
"Saat ini belum memberikan dampak langsung terhadap pasokan bahan baku kami," terang Head of Corporate Communication & External Relations Garudafood, Dian Astriana, kepada Kontan Jumat (20/6).
Meskipun begitu, Dian mengatakan, guna mengantisipasi kondisi ketegangan geopolitik ke depannya, Garudafood telah melakukan langkah antisipatif sejak dini untuk mengurangi potensi gangguan. Terutama yang berkaitan dengan jalur logistik di kawasan yang terkait dengan konflik geopolitik yang sedang terjadi.
Baca Juga: Garudafood (GOOD) Beberkan Anggaran Capex dan Rencana Ekspansi Tahun 2025
Dian memastikan sumber bahan baku berasal dari negara-negara dengan jalur distribusi yang tidak terdampak konflik tersebut.
"Selain itu, kami juga telah mengamankan pasokan melalui kontrak jangka panjang untuk sejumlah komoditas utama, guna menjaga kontinuitas pasokan bahan baku dan kestabilan biaya produksi," tambahnya.
Dian juga menyoroti tentang polemik pelemahan daya beli masyarakat yang sedang terjadi saat ini. Hal ini menjadi salah satu perhatian perseroan. Oleh sebab itu, untuk saat ini menaikkan harga jual produk merupakan langkah yang sangat dihindari perusahaan.
"Kami memahami bahwa kondisi daya beli masyarakat masih cukup rentan. Oleh karena itu, keputusan untuk menaikkan harga adalah opsi terakhir yang sangat kami hindari," tegasnya.
"Tentunya, sambil tetap memastikan keberlanjutan bisnis di tengah ketidakpastian global," pungkasnya.
Selanjutnya: Harga Komoditas Energi Masih Fluktuatif, Begini Prospek Harganya
Menarik Dibaca: Lego Group Hadirkan Lego Mercedes-AMG Petronas F1 Ukuran Asli di Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News