Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengaku sudah mengantisipasi kenaikan harga gula rafinasi, sehingga proses produksi perusahaan tersebut tetap terjaga.
Dian Astriana, Head of Corporate communication & External Relations Garudafood Putra Putri Jaya mengatakan, saat ini pihaknya belum merasakan dampak yang signifikan dari tren kenaikan harga gula rafinasi dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, GOOD sudah mengamankan stok gula rafinasi untuk periode beberapa bulan mendatang.
"Garudafood sudah mengantisipasi terjadinya kenaikan harga gula dengan melakukan kontrak jangka panjang," ujar Dian, Rabu (23/8) malam.
Baca Juga: Garudafood (GOOD) Intip Peluang Lonjakan Penjualan di Tahun Politik
Sayangnya, dia tidak menyebut porsi penggunaan gula rafinasi sebagai bahan baku produk-produk makanan dan minuman GOOD.
Di sisi lain, GOOD menyebut bahwa beberapa komoditas justru menunjukkan penurunan harga dibandingkan tahun 2022, sehingga meringankan beban pengeluaran perusahaan.
"Harga Pokok Produksi (HPP) kami masih bisa terjaga," kata dia.
Sebagai informasi, GOOD memiliki sejumlah merek makanan ringan dan minuman susu kemasan, yakni Gery, Chocolatos, Prochiz, dan Clevo.
Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) sempat menyebut kenaikan harga gula rafinasi diperkirakan mencapai 30%, sehingga berdampak pada kelangsungan industri makanan dan minuman.
Baca Juga: Genjot Kinerja di Semester II, Begini Jurus Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD)
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menyampaikan, kenaikan harga gula rafinasi sejalan dengan pergerakan harga gula mentah dunia. Saat ini, harga gula dunia memang tampak lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, sebenarnya harga gula dunia mulai sedikit turun selepas Mei 2023.
“Sebelumnya sempat menyentuh level US$ 28 sen—US$ 29 sen per pound. Saat ini ada di level US$ 23 sen per pound,” ungkap dia, Rabu (23/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News