Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepertiya data masyarakat Indonesia sudah tersebar ke mana-mana. Setelah membobol e-commerce, akun Twitter Under the Breach, yang biasa memantau kejahatan dunia maya pada Kamis (21/5) malam kembali memposting Twitter soal kebcooran data di Indonesia. Kali ini Under The Breach mengungkapkan adanya kebocoran data 2,3 juta warga Indonesia.
Berdasarkan tangkapan layar Under The Breach di Twitter, pembobol berhasil mendapatkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Data tersebut Daftar Pemilih Tetap anggota DPR DPD dan DPRD DI Yogyakarta tahun 2014. Juga ada tangkapan layar berupa folder data berbagai wilayah di Yogyakarta.
Data yang dibobol adalah nama, alamat, KTP tanggal lahir, dan masih banyakj lagi banyak lagi. Under the Breach menyebut data tersebut berasal dari tahun 2013. Hacker mengklaim juga telah memiliki lebih dari 200 juta data warga negara Indonesia dan akan membagikan segera.
Tidak diketahui pasti di mana hacker mem-posting soal bocornya data pribadi tersebut. Namun, tampaknya dipublikasi di dark web Raid Forums. Ini adalah forum komunitas hacker yang saling berbagi dan menjual informasi-informasi terkait dengan database bocoran data.
Sebelumnya Under The Breach juga mengungkap soal peretas yang membocorkan data pengguna Tokopedia Sang peretas menawarkan rincian data terhadap 91 juta pengguna Tokopedia.
Data pengguna dan merchant Tokopedia tersebut ditawarkan untuk dijual US$ 5.000 di situs gelap. Sebelumnya, si peretas hanya memiliki 15 juta data pengguna Tokopedia. Setelah bocornya data pemilu, sepertinya pemerintah harus mengambil langkah segera untuk mengamankan data masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News