Reporter: Ragil Nugroho |
JAKARTA. Tender pengadaan 100 unit lokomotif PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah membuahkan pemenang. General Electric (GE) Transportation asal Amerika Serikat (AS) kembali menjadi pemenang tender proyek senilai senilai Rp 4,2 triliun.
Menurut Sugeng Priyono, Sekretaris Perusahaan KAI, panitia tender proyek ini telah menetapkan GE Transportation sebagai pemenang bulan lalu. GE Transportation menyingkirkan beberapa peserta tender yang lain, yaitu Electro-Motive Diesel asal Amerika serta Bombardier Transportation asal Kanada.
Proses tender sebenarnya sudah berlangsung sejak Juni 2010, namun baru kelar Januari 2012. "Kami langsung menandatangani nota kesepahaman pemesanan 100 lokomotif seri CC kabin ganda di bulan yang sama," ujar Sugeng, Kamis (23/2).
Untuk membiayai pengadaan 100 lokomotif ini, KAI mengandalkan pinjaman dari Bank BNI. KAI optimistis angkutan barang akan semakin menjanjikan.
Seharusnya, nilai tender proyek ini bisa lebih murah. Saat KAI membuka tender ini, perusahaan ini menetapkan harga satu lokomotif sebesar Rp 27,7 miliar atau total nilai pengadaan 100 lokomotif sekitar Rp 2,77 triliun.
Lantaran keputusan proyek molor dari jadwal seharusnya, yaitu di kuartal III-2010, harga lokomotif ini telanjur naik, menjadi sekitar Rp 29,2 miliar per unit alias sekitar Rp 2,92 triliun. Jadi, ada selisih sekitar Rp 200 miliar.
Jika ditotal dengan pengadaan gerbong barang, nilai tender yang dimenangi GE ini mencapai Rp 4,2 triliun.
Logistik terus tumbuh
KAI sendiri sebetulnya butuh setidaknya 144 unit lokomotif untuk memperkuat armada pengangkutan barang. Sisa 44 unit bakal KAI pakai untuk memperkuat angkutan barang, terutama batubara di Sumatera Selatan (Sumsel). "Sisa 44 unit lokomotif lagi bakal kami tender kembali," kata Sugeng.
Sepanjang 2011, PT Kereta Api telah mengirimkan 10 unit lokomotif CC 204 ke Sumsel untuk melayani angkutan batu bara PT Bukit Asam. Pengiriman lokomotif tersebut dilakukan karena tender lokomotif yang semestinya sudah selesai, ternyata mundur.
Awalnya, perseroan ini menargetkan dapat menerima pengiriman pertama lokomotif pada awal 2012. Belakangan, rencana pengiriman itu mundur menjadi November 2012.
Sesuai kesepakatan dengan GE, tahun ini PT KAI akan menerima 10 unit lokomotif dan sisanya didatangkan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya.
Langkah penambahan lokomotif selaras dengan prediksi perseroan mengenai bakal makin menggeliatnya bisnis angkutan barang (logistik) beberapa tahun ke depan. Tahun ini, menurut Manajer Informasi PT KAI, Suyono Syam, sekitar 50% dari total pendapatan KAI bakal disumbang oleh angkutan barang.
Tahun 2010, pendapatan KAI dari angkutan barang sebesar Rp 1,73 triliun. Tahun 2011 naik hingga Rp 2,15 triliun. "Kenaikannya sekitar 25%," ujarnya. Dari sisi volume angkutan tahun 2010 sebesar 18,9 juta ton menjadi 19,4 juta ton di tahun 2011. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News