Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
Sinergi ini dilakukan sejalan dengan target Pertamina untuk meningkatkan pendapatan dari petrokimia sebesar US$ 10 hingga US$ 30 miliar di tahun 2030.
Hermansyah memaparkan bahwa KPI melalui unit operasi dan anak usahanya menyokong industri petrokimia nasional menyusul adanya tren kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia hingga 2030 diperkirakan masih akan terus meningkat hingga mencapai 7.646 kilo ton per tahun.
"Sementara, saat ini kapasitas domestik baru dapat memproduksi produksi sekitar 1.000 kilo ton produk per tahun," ujar Hermansyah
Baca Juga: Pertamina Merespons Prediksi Kenaikan Harga Minyak Akibat Tensi Timur Tengah Memanas
Asal tahu, agresivitas portofolio kilang petrokimia terintegrasi KPI ditunjukkan dari performanya. Adapun TPPI saat ini mampu mengolah hingga 100.000 barel per hari Condensate dan/atau Naphtha dan menghasilkan 780 ribu ton Paraxylene per tahun; 528 ribu ton Benzene per tahun; dan 112.000 ton Orthoxylene per tahun.
Selain itu, Kilang TPPI juga mampu memproduksi LPG hingga 140 ribu Ton per tahun; 1 juta Ton Light Naphtha per tahun; 3,6 juta barrel Gas Oil per tahun; dan 23,7 juta barrel Mogas (92, 90) per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News