kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Geber Bisnis Petrokimia, Kilang Pertamina Internasional Produksi Heavy Aromatics


Minggu, 04 Agustus 2024 / 14:12 WIB
Geber Bisnis Petrokimia, Kilang Pertamina Internasional Produksi Heavy Aromatics
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja Kilang Pertamina Internasional.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui kolaborasi Pertamina Group, KPI bersama PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) bermitra memproduksi heavy aromatics yang merupakan bahan baku solvent (pelarut).

Saat ini, kapasitas produksi TPPI untuk menghasilkan produk heavy aromatic mencapai 18.000 barrel atau setara 2.500 metrik ton per bulan. 

Vice President Commercial & Sales KPI, Aji Danardono, mengatakan, komersialisasi produk-produk petrokimia merupakan inisiatif bisnis perusahaan.

Baca Juga: Pertamina Buys Russian Oil, Here Are the Possible Impacts on Relations with the US

Komersialisasi heavy aromatic, merupakan salah satu inisiatif PT Kilang Pertamina Internasional, selaku, Sub Holding Refining & Petrochemical, dalam melakukan diversifikasi dan ekspansi portofolio produk petrokimia. KPI adalah pemasok semua kondensat yang diolah TPPI menjadi berbagai produk petrokimia.

"Produk-produk yang dihasilkan dari sinergi ini termasuk heavy aromatic, gasoline, paraxylene, dan benzene," kata Aji dalam keterangan resmi, Jumat (2/8).

Sementara itu Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen menjelaskan heavy aromatic ini nantinya berfungsi untuk menjadi bahan baku produksi solvent (pelarut).

Selain itu, Kilang TPPI yang berlokasi di Tuban ini memiliki portofolio menghasilkan produk-produk unggulan aromatic dan petroleum. Untuk produk aromatik mencakup paraxylene, benzene, dan orthoxylene, sementara produk petroleum mencakup Mogas 92/Pertamax, Mogas 90/Pertalite, dan Gas Oil/Solar.

Baca Juga: Pertamina Merespons Prediksi Kenaikan Harga Minyak Akibat Tensi Timur Tengah Memanas

Awali Agustus 2024, KPI, TPPI serta PT Pertamina Petrochemical Trading gerak cepat melakukan pengapalan produk petrokimia heavy aromatic dengan volume sebesar 31 ribu barrel dengan destinasi ke Hazira Port di India.

Secara akumulatif, di tahun 2024 sinergi ini telah berhasil mengapalkan tak kurang dari 56.000 barrel produk heavy aromatic menyusul pengapalan perdana pada bulan Juni 2024.

Sinergi ini dilakukan sejalan dengan target Pertamina untuk meningkatkan pendapatan dari petrokimia sebesar US$ 10 hingga US$ 30 miliar di tahun 2030.

Hermansyah memaparkan bahwa KPI melalui unit operasi dan anak usahanya menyokong industri petrokimia nasional menyusul adanya tren kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia hingga 2030 diperkirakan masih akan terus meningkat hingga mencapai 7.646 kilo ton per tahun.

"Sementara, saat ini kapasitas domestik baru dapat memproduksi produksi sekitar 1.000 kilo ton produk per tahun," ujar Hermansyah 

Baca Juga: Pertamina Merespons Prediksi Kenaikan Harga Minyak Akibat Tensi Timur Tengah Memanas

Asal tahu, agresivitas portofolio kilang petrokimia terintegrasi KPI ditunjukkan dari performanya. Adapun TPPI saat ini mampu mengolah hingga 100.000 barel per hari Condensate dan/atau Naphtha dan menghasilkan 780 ribu ton Paraxylene per tahun; 528 ribu ton Benzene per tahun; dan 112.000 ton Orthoxylene per tahun.

Selain itu, Kilang TPPI juga mampu memproduksi LPG hingga 140 ribu Ton per tahun; 1 juta Ton Light Naphtha per tahun; 3,6 juta barrel Gas Oil per tahun; dan 23,7 juta barrel Mogas (92, 90) per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×