Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Aprindo juga siap melanjutkan sinergi yang telah diinisiasikan dengan sejumlah kementerian dan lembaga. Antara lain dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang akan menyosialisasikan penerapan sistem manajemen keamanan pangan olahan kepada ritel modern.
Lalu dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi yang akan memperluas cakupan akses kepada anggota Aprindo. Selanjutnya dengan Bank Indonesia yang akan mengakselerasi kerjasama dengan anggota Aprindo dalam penggunaan QRIS bagi konsumen.
Sinergi juga dijalin dengan Pegadaian Indonesia yang akan mengakselerasi para anggota peritel Aprindo untuk memperluas fungsi agen Pegadaian, serta dengan Perikanan Nusantara yang akan mengadakan event Festival Gudang Ikan Nusantara.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menyampaikan bahwa ritel modern merupakan pelaku usaha di sektor strategis hilir yang memberikan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan sehari-hari bagi konsumsi masyarakat. Meski begitu, ritel modern tetap perlu mentransformasikan usahanya di tengah akselerasi digital yang signifikan.
Baca Juga: APPBI: Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan naik perlahan saat PPKM dilonggarkan
Selain menyediakan tempat dan lokasi strategis agar konsumen dapat berbelanja secara offline, usaha ritel juga perlu memasarkan dan mempromosikan produknya via daring (online retailer) dan marketplace. Sebutan O2O (offline-to-online) bukan lagi merupakan dikotomi, tetapi suatu keniscayaan untuk bersinergi.
"Termasuk di sini, pengembangan para pemasok ke gerai ritel modern, di antaranya para UMKM yang perlu terus menerus diberikan pembinaan usaha, seperti adopsi teknologi yang tepat, guna peningkatan produktivitas yang efisien dan efektif," ujar Oke.
Sementara itu, Azure Business Group Lead Microsoft Indonesia Fiki Setiyono menekankan bahwa pihaknya siap mendampingi pelaku ritel Indonesia untuk memulai ataupun melanjutkan transformasi digital di setiap tahapan usahanya. Pada dasarnya, sambung Fiki, teknologi yang dapat memberdayakan bisnis ritel agar semakin maju dan kompetitif sudah tersedia.
"Hal ini menjadi kesempatan bagi sektor ritel di Indonesia dari berbagai skala untuk menemukan teknologi digital yang sesuai dengan bisnis dan kebutuhan masing-masing. Ini juga peluang bagi ritel untuk mulai membangun keterampilan yang dapat menjalankan dan memanfaatkan teknologi digital," tandas Fiki.
Selanjutnya: Bank Neo dinobatkan bank digital dengan transaksi tertinggi dalam ajang Altogether
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News