Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani
KONTAN.CO.ID - Jangkau pasar lebih luas khususnya generasi Z (Gen-Z) dan ekspor ke berbagai negara, PT Surya Pratista Hutama (Suprama), produsen Mi Burung Dara gencar inovasi Chief Operating Officer PT Suprama, Tjun Sulestio mengatakan selama 53 tahun beroperasi, mi burung dara yang banyak digemari kalangan keluarga, tengah membentuk inovasi produk yang disukai remaja seperti gen-z.
Sebut saja menghadirkan mi dengan citarasa yang disukai remaja, misalnya dengan saus korea, mi instan yang citarasanya renyah, hingga memasarkan lewat TikTok. Tjun bilang, jumlah pengikut akun TikTok Mi Burung Dara pun sudah mencapai 600 ribu lebih di Indonesia dan targetnya terus bertambah tahun ini.
Tidak hanya gencar promosi lewat sosial media untuk menjangkau pasar yang baru, Tjun menuturkan bahwa target yang ingin dicapai tahun ini adalah meningkatkan kualitas produk untuk ekspor. Hingga kini, Tjun bilang penjualan Mi Burung Dara sudah menjangkau banyak negara, yaitu New Zealand, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi, dan Suriname. “Tahun 2026 ada goal untuk ekspor di banyak negara. Kami jajaki negara Timur Tengah,” ujar Tjun saat diwawancara KONTAN di pameran SIAL Interfood, Jiexpo, Kemayoran.
Baca Juga: Dilaporkan Menggunakan Musik Tanpa Izin, Begini Kronologi Kasus Mie Gacoan
Demi mencapai target itu, Tjun menambahkan Mi Burung Dara juga berpartisipasi dalam ajang pameran makanan dan minuman internasional Salon International de l'Alimentation (SIAL) Interfood 2025 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 12 sampai 15 November 2025. Dalam pameran ini, Tjun bilang akan menjajaki berbagai peluang kerja sama baik dengan distributor, eksportir, importir, supplier dan pelaku hotel, restoran dan café (Horeca) dari berbagai daerah dan negara.
“Lewat pameran SIAL Interfood, Mi Burung Dara mempertegas positioning sebagai brand dengan ragam produk mi kering mulai dari mi pipih, mi urai, mi keriting hingga bihun jagung Doroku,” ungkapnya.
Menurut data dari World Instant Noodles Association (WINA), konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 14,54 miliar porsi, atau setara dengan 12% dari total konsumsi mi instan dunia. Tjun meyakini, potensi penjualan Mi Burung Dara masih bisa meningkat ditengah tantangan perekonomian global.
“Penjualan Mi Burung Dara bertumbuh meski challenging di kuartal ketiga tahun ini. Namun pangsa pasar masih didominasi segmen B2B (business to business) yakni 90% seperti pedagang kaki lima, restoran, hingga hotel. Tetapi segmen B2C (business to consumer) juga mulai banyak,” tuturnya.
Dalam hitungan Tjun, kapasitas produksi Mi Burung Dara capai diatas puluhan ribu dus. Kedepannya, Tjun meyakini tidak sekedar meningkatkan kapasitas produksi, terlebih di saat harga gandum yang melonjak karena perang Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu. Tetapi berinovasi dengan mengeluarkan produk baru.
Sebelumnya, dalam pameran SIAL Interfood, Mi Burung Dara meluncurkan produk baru yaitu Burung Dara Reborn, yaitu mi instan kering tanpa digoreng yang sudah dilengkapi bumbu. Produk ini hadir dalam empat varian rasa dan tersedia dalam kemasan praktis yang siap diolah menjadi mi goreng maupun mi kuah.
Baca Juga: Baru di ShopeeVIP! Gratis Akses Nonton Vidio buat Kamu!
Selanjutnya: Ribuan Barista Starbucks di AS Gelar Mogok Massal Desak Kontrak Kerja
Menarik Dibaca: Barang Paling Laku di 11.11 Lazada, Promonya Masih Berlanjut hingga Hari Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













