Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mobil buatan Prancis, Renault, mulai agresif menyasar pasar Indonesia. Maxindo Renault Indonesia (MRI), distributor resmi Renault di Indonesia, menargetkan akan ada 19 diler baru hingga akhir tahun ini.
Pengembangan diler menjadi salah satu strategi Renault dalam ekspansi pasar yang lebih luas di Indonesia. "Dari 19 diler, 18 diler akan melayani 3S ( Sales, Sevice, Spare part) dan satu diler di Pecanong yang akan melayani sales saja," kata COO PT Maxindo Renault Indonesia Davy J Tulian ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/6).
Davy menambahkan diler Renault akan menyasar 10 kota besar di Indonesia seperti Bandung, Semarang, Makasar, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Medan. Sayangnya, Renault tidak memberitahu secara detail nilai investasi untuk membuka 19 diler tersebut. Hingga saat ini Renault sudah memiliki lima diler yang berada di Pecanongan, Serpong, Pluit, BSD, dan Bintaro.
Menyasar pasar yang lebih luas, Renault juga membawa merek baru pada pameran GIIAS yang digelar 18-28 Juli mendatang. Adapun produk Low Multi Vehicle Purpose (MVP) bernama Triber itu diharapkan mampu mengerek bisnis Renault ke depannya mengingat pasar MPV di Indonesia yang begitu besar. Apalagi, kendaraan baru itu digadang-gadang akan dibrandol dengan harga murah atau setara LCGC.
Renault memilih mendatangkan produk Low MPV karena produk-produk Renault perlu menyesuaikan dengan karakter pasar. Masyarakat Indonesia memiliki rentang pendapatan yang beragam, tidak seperti masyarakat di Eropa maupun Amerika. Sehingga, berbagai merek mobil yang masuk ke pasar Indonesia, termasuk Renault, perlu menyediakan produk-produk dengan sasaran segmen yang beragam pula.
Jika berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, Renault belum memperlihatkan penjualan yang gemilang. Berdasar data dari GAIKINDO, hingga April 2019 tercatatat penjualan retail Renault sebanyak 49 unit.
Sementara itu, sepanjang tahun 2018 penjualan retail Renault sebanyak 382 unit, turun jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2017 yang sebanyak 479 unit. Angka-angka ini memang terhitung sedikit jika dibandingkan dengan penjualan mobil bikinan Jepang di Indonesia.
Untuk ke depannya, Davy belum mau membeberkan target produksi maupun target penjualan Renault di Indonesia. " Kami mau fokus untuk membangun brand, outlet, dan layanan terlebih dahulu," terangnya kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News