kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Genjot BBM Hijau, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Inovasi Energi Bersih Berkelanjutan


Senin, 11 Agustus 2025 / 13:57 WIB
Genjot BBM Hijau, Pertamina Patra Niaga Hadirkan Inovasi Energi Bersih Berkelanjutan
ILUSTRASI. Pengendara motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Green 95 di spbu pertamina Pos Pengumben, Jakarta, Rabu (5/6/2024). PT Pertamina Patra Niaga (Persero) membantah Pertalite telah digantikan dengan Pertamax Green 95. Pertamax Green 95 baru tersedia di 65 SPBU per April 2024 dan hanya terbatas di Jabodetabek dan Jawa Timur./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/06/2024


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. BBM jenis Pertamax Green 95 yang merupakan salah satu BBM Pertamina yang lebih ramah lingkungan berbahan baku campuran Bioetanol sebanyak 5% bakal terus diperluas distribusinya. Sejak mulai dijual pada Juli 2023, outlet atau SPBU yang menjual Pertamax Green 95 terus bertambah.

Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menjelaskan untuk tahun ini ditargetkan ada 150 SPBU Pertamina yang berjualan Pertamax Green 95. Hingga Juli ini tercatat sudah 143 SPBU yang menjual Pertamax Green 95 dengan volume penjualan mencapai 4.700 Kiloliter.

"Untuk lingkungan yang lebih sehat, kami terus mengupayakan penyebaran outlet 143 SPBU di seluruh Jawa dan terus mendorong 150 SPBU sampai akhir tahun utk pertamax green," kata Heppy dalam diskusi “Collaboration to Advance The ESDM Sector” di Kinasih Resort and Conference, pada Sabtu (9/8).

Lebih lanjut, Heppy menuturkan untuk saat ini memang Pertamina masih fokus melakukan penetrasi di wilayah Jawa, lantaran sumber pasokan ethanol masih mudah didapatkan berasal dari pabrik pengolahan di Mojokerto. "Kita fokus di wilayah Jawa. Kalau di luar Jawa akan bisa kita kembangkan", ungkap Heppy.

Dorongan untuk menggenjot penyediaan bahan bakar ramah lingkungan tidak hanya menyasar transportasi darat. Pertamina Patra Niaga juga menampilkan progres pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan dengan bahan baku minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO). 

“Ke depan, Pertamina mendorong terbentuknya ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO sebagai bahan baku SAF. Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi pusat produksi SAF untuk kawasan ASEAN", ungkap Heppy. 

Selain itu Pertamina Patra Niaga juga mengusung Green Energy Station. Konsep GES sebagai One Stop Integrated Energy Solution yang ramah lingkungan dengan pengembangan potensi bisnis Non Fuel Retail.

Beberapa konsep yang ada di GES antara lain Green Concept Pemanfaatan Energi Mandiri Ramah Lingkungan dengan atap PLTS. Selanjutnya Future Concept, layanan baru EV Ecosystem SPKLU/SPBKLU, Digital & Loyalty melalui optimasi MyPertamina sebagai digital channel dan digitalisasi SPBU, optimasi High Tier Fuel dengan penyediaan bahan bakar low sulfur Pertamax, Non Fuel Retail yang dilengkapi fasilitas NFR Bright Store / Cafe, Auto Care. “Saat ini sudah ada 442 GES, 14 SPKLU dan ada 43 SPBKLU,” ungkap Heppy.

Selanjutnya: Phuket Gelar Konferensi Baterai ASEAN, Luncurkan Jaringan Keamanan Baterai Regional

Menarik Dibaca: Ide Usaha Dengan Modal Rp 2 Jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×