kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Genjot produksi minyak, Pertamina kerek nilai investasi 84% pada 2020


Minggu, 08 Maret 2020 / 20:40 WIB
Genjot produksi minyak, Pertamina kerek nilai investasi 84% pada 2020
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) didampingi Direktur Hulu Dharmawan Samsu (kiri) dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko (PIMR) Heru Setiawan (kedua kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) meningkatkan alokasi dana investasinya 84% menjadi US$ 7,8 miliar di tahun ini. Pada tahun sebelumnya, Pertamina menyediakan dana investasi sebanyak US$ 4,2 miliar.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, peningkatan nilai investasi dilakukan Pertamina agar bisa terus agresif melakukan pengeboran sumur minyak dan gas (migas).

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan optimalkan penggunaan gas bumi untuk transportasi

Tahun ini pun perusahaan pelat merah tersebut menargetkan pengeboran 411 sumur atau naik 17% dari tahun lalu sebanyak 351 sumur.

Dengan begitu, tak heran apabila nilai investasi terbesar Pertamina di tahun ini berada di sektor hulu yakni mencapai US$ 3,7 miliar. Investasi bernilai jumbo ini diharapkan dapat meningkatkan produksi migas Pertamina dalam rangka menuju target produksi 1 juta barel per hari.

Pertamina pun mendukung rencana Pemerintah dalam mencapai produksi 1 juta barel per hari dengan kontribusi sebesar 65% volume dari domestik. Kontribusi terbesar yang diharapkan pada tahun 2030 berasal dari EOR serta transformasi resources to production di lapangan-lapangan migas besar yakni masing-masing 36% dari total volume produksi.

Baca Juga: Melihat tantangan pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar transportasi

"Perlu terobosan dari sisi komersial, regulasi, dan teknologi untuk merealisasikan target pencapaian produksi tersebut,” ungkap Nicke dalam siaran pers di situs Pertamina, Sabtu (7/3) lalu.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×