Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transportasi, apapun jenisnya, menjadi salah satu sektor yang punya potensi tinggi untuk menggunakan gas bumi sebagai bahan bakarnya. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pun berupaya meningkatkan optimalisasi penggunaan gas bumi untuk transportasi.
Direktur Strategi dan Pengembangan Perusahaan Gas Negara Syahrial Mukhtar menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh PGAS adalah memaksimalkan penggunaan gas bumi khususnya Liquified Natural Gas (LNG) atau gas alam cair untuk kendaraan truk.
Baca Juga: Melihat tantangan pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar transportasi
Terkait itu, PGAS sudah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). PGAS menunjuk anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia (GAGAS) untuk melaksanakan kerja sama tersebut.
Syahrial berpendapat, LNG memiliki potensi yang besar sebagai bahan bakar bagi kendaraan truk. Selain perawatan kendaraannya yang lebih mudah dibandingkan pengguna bahan bakar minyak (BBM), LNG juga memiliki tingkat keamanan yang mumpuni. Ini mengingat gas yang bocor akan langsung menguap dan tidak tumpah seperti minyak.
Tak hanya itu, truk-truk pengguna LNG juga memiliki tingkat efisiensi sekitar 20%--30% lebih baik ketimbang kendaraan pengguna BBM. Proyeksi tersebut baru dihitung dari aspek harga yang menurut Syahrial, harga LNG berada di kisaran Rp 7.000—Rp 8.000 per liter LNG.
Syahrial yakin, pasokan LNG domestik yang dibutuhkan untuk truk tergolong tinggi yakni mencapai 18,5 BBTUD. “Nilai tersebut dengan asumsi ada 10.000 truk yang mengkonversi bahan bakarnya menjadi LNG di tiap tahun,” ungkap dia ketika ditemui Kontan.co.id, Jumat lalu (6/3).
Untuk menunjang kendaraan truk yang membutuhkan LNG, PGAS sedang menyiapkan sejumlah fasilitas pengisian bahan bakar tersebut. Salah satunya melalui Terminal LNG di Pelabuhan Tanjung Perak, Teluk Lamong, Surabaya.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) teken kerjasama dengan pengusaha truk Indonesia