kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.494   2,48   0,03%
  • KOMPAS100 1.160   1,22   0,10%
  • LQ45 919   -0,74   -0,08%
  • ISSI 227   0,98   0,43%
  • IDX30 473   -1,54   -0,33%
  • IDXHIDIV20 570   -2,10   -0,37%
  • IDX80 133   0,15   0,12%
  • IDXV30 141   0,01   0,01%
  • IDXQ30 158   -0,39   -0,25%

Gernas karet berjalan bila ada dana dan bibit


Sabtu, 27 Oktober 2012 / 09:39 WIB
Gernas karet berjalan bila ada dana dan bibit
ILUSTRASI. Nokia XR20


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Salah satu program untuk meningkatkan produksi karet nasional yakni dengan meremajakan pohon karet (replanting). Namun pelaksanaan program ini  masih minim di lapangan.

Menurut catatan Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB), jumlah lahan karet yang diremajakan pemerintah tahun  2011 seluas 60.700 hektar, tahun ini diperkirakan 50.000 hektar.

Achmad Mangga Barani, Ketua FP2SB bilang, sebetulnya pemerintah sudah mengetahui kondisi ini dan bakal menyelenggarakan program Gerakan Nasional (Gernas) karet untuk meningkatkan produktivitas pohon karet. "Supaya program ini berjalan, ada tiga  hal yang mesti menjadi perhatian," katanya kepada KONTAN, Kamis (25/10).

Pertama, tersedianya bibit dalam jumlah cukup. Untuk bisa meremajakan lahan karet yang dicanangkan seluas 350.000 hektar, dibutuhkan bibit karet sebanyak 175 juta batang. Sayangnya, saat ini yang tersedia baru 50 juta batang bibit karet.

Kedua, sumber dana sebesar Rp 5 trilun untuk program Gernas Karet harus disiapkan. "Kedua syarat ini harus disipakan secara bersama dan tidak terpisah," ucapnya.

Ketiga, pemerintah harus menyiapkan dana lain selama proses peremajaan berlangsung yang bisa memakan waktu lima tahun. Supaya para petani bisa mendapat tambahan penghasilan.

Terakhir adalah program penyuluhan supaya pohon karet yang ditanam bisa berproduksi baik. Misalnya  pemberian pupuk secara teratur.

Rismansyah Danasaputra, Direktur Tanaman Tahunan Dirjen Perkebunan, Kementrian Pertanian bilang Gernas karet ini bakal dimulai tahun depan selama tiga tahun dengan cara intensifikasi dan rehabilitasi. "Anggarannya sebesar Rp 5 triliun," katanya ke KONTAN.

Pemerintah berharap bisa menggenjot produktivitas karet domestik menjadi 1,5  ton karet kering per hektar. Sejauh ini, produkvitias karet dari perkebunan rakyat masih rendah, yakni cuma 0,9 ton karet kering per hektar. Ia memprediksi, bila program ini berhasil bisa menaikkan produktivitas karet alam perkebunan rakyat hingga 66,7%.

Saat ini,  produktivits kebun karet negara 1,3 ton karet kering per hektar. Perkebunan karet swasta sebesar 1,6 ton karet kering per hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×