kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gita jamin perajin tahu tempe dapat suplai kedelai


Jumat, 20 September 2013 / 15:19 WIB
Gita jamin perajin tahu tempe dapat suplai kedelai
ILUSTRASI. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (28/01). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kembali berjanji kepada perajin tahu dan tempe di Sentra Perajin Tahu Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (20/9).

Dalam kunjungan tersebut, ia memastikan perajin tahu dan tempe akan mendapatkan bahan baku kedelai yang selama ini dikeluhkan.

"Kami juga akan memastikan para pengusaha yang punya pasok kedelai untuk menyalurkan kepada para perajin tempe dan tahu," janji Gita seperti dikutip dari siaran pers Kemendag, Jumat (20/9).

Gita mengatakan, tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memastikan para perajin sudah kembali berproduksi dan tidak mengalami kendala dalam menyediakan bahan baku.

Ia menuturkan, pemerintah telah berupaya menstabilkan harga kedelai dengan melakukan mediasi antara importir dan perajin.

“Komitmen importir kedelai dalam menjamin ketersediaan kedelai bagi perajin sangat membantu kelangsungan produksi tahu tempe,” beber Gita.

Capres peserta konvensi Partai Demokrat ini menyaksikan pelaksanaan operasi pasar Kedelai sekaligus melakukan penjualan perdana kedelai ke perajin tahu dengan harga jual Rp 8.350 per kilogram (kg).

Untuk operasi pasar kedelai di sentra perajin tahu Utan Kayu, kedelai dipasok dari importir PT Jakarta Sereal dan PT Gerbang Cahaya Utama dengan volume masing-masing sebesar 8 ton dan 9 ton.

Pada kesempatan itu juga, beberapa importir kedelai juga melakukan penyaluran kedelai impor ke perajin tahu tempe langsung ke Kopti di lima (5) wilayah di DKI Jakarta.

“Operasi Pasar kali ini merupakan bentuk nyata komitmen importir untuk memasok kedelai ke perajin," ujar Mendag.

Mantan Kepala BKPM Ini menyampaikan keprihatinannya atas kenaikan harga kedelai. Mendag juga menjelaskan, bahwa lonjakan harga kedelai berdampak dari nilai tukar rupiah yang sedang jatuh terhadap dolar AS sehingga mengakibatkan harga bahan baku yang masih diimpor ini melonjak naik.

Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu, kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi di kisaran Rp 9.400- Rp 10.000 per kg telah menyebabkan para perajin tahu menghentikan produksinya.

Namun, saat ini semua perajin tahu telah berproduksi kembali, meskipun dengan harga bahan baku yang masih relatif tinggi.

Berdasarkan informasi yang diterima, perajin di Utan Kayu masih membeli bahan baku kedelai secara eceran dalam kemasan karung 50 kg-100 kg di pedagang kedelai Pasar Jatinegara dan belum membeli melalui Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×