kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

GMF AeroAsia bangun hanggar senilai US$ 30 juta


Senin, 27 Februari 2012 / 15:16 WIB
GMF AeroAsia bangun hanggar senilai US$ 30 juta
ILUSTRASI. ilustrasi pensiun. KONTAN/Muradi/2016/10/13


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia) akan membangun satu hanggar senilai US$ 30 juta hingga US$ 40 juta. Hanggar itu akan dibangun di Bandara Soekarno- Hatta, Tangerang.

Saat ini, GMF AeroAsia sudah mempunyai tiga unit hanggar. Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini juga berencana membangun hanggar di Makassar, Sulawesi Selatan. "Ini masih dalam tahap pembicaraan," kata President & CEO, GMF AeroAsia Richard Budihadianto, Senin (27/2).

GMF AeroAsia sedang mencari sumber pendanaan pembangunan hanggar itu. Salah satu alternatifnya melalui penawaran saham perdana. "Tapi kami belum terlalu berharap pada IPO karena baru dirintis," katanya.

GMF Aero Asia juga sedang mencari mitra strategis untuk membangun hanggar ini. Namun, hingga kini, GMF AeroAsia belum menemukan pasangan yang cocok.

Evaluasi unit usaha

Untuk IPO, GMF AeroAsia sedang mengevaluasi unit bisnisnya. Richard mengatakan sudah ada unit bisnis yang layak dilepaskan ke publik. Diantaranya industry gas turbine engine (IGTE), painting (pengecatan pesawat) dan logistik. "Tapi itu kan butuh waktu. Saya pikir, di GMF itu kan portofolio bisnisnya banyak," katanya.

Richard mengatakan, saham unit bisnis IGTE sudah bisa dilepas ke publik hampir 100%. Namun, dia mengatakan, pihaknya masih mengevaluasinya.

Direktur IGTE GMF AeroAsia Saud Saragih mengatakan 100% pendapatan IGTE tidak lagi dari Garuda tetapi dari pihak lain. "Kami mendapatkan pekerjaan dari BUMN lain seperti Pertamina, PLN," ujar Saud.

Saud mengatakan tahun lalu total IGTE memberikan kontribusi pendapatan untuk GMF mencapai US$ 1,5 juta. Sedangkan untuk tahun 2012 ini, targetnya melonjak menjadi US$ 10 juta dan tahun depan rencananya US$ 20 juta.

Secara keseluruhan, menurut Corporate Communication GMF AeroAsia, M.Aviv, total pendapatan GMF pada tahun 2011 mencapai US$ 165 juta. "Tahun ini kami targetkan menjadi US$ 180 juta-US$ 200 juta,"ujar Aviv.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×