kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

GMF siapkan 12 kerjasama perawatan pesawat


Sabtu, 11 Februari 2012 / 11:46 WIB
GMF siapkan 12 kerjasama perawatan pesawat
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani saat?Kompas 100 CEO Forum yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (21/1).


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. PT GMF AeroAsia menargetkan memperkuat posisinya sebagai perusahaan perawatan pesawat di Asia dengan membidik sejumlah konsumen di arena Singapore Airshow 2012. Dalam salah satu pameran industri penerbangan terbesar di dunia ini, PT GMF AeroAsia tidak hanya menampilkan kapabilitas yang dikuasai, tetapi juga mengenalkan layanan bernuansa Indonesia.

"GMF AeroAsia hanya mengikuti dua pameran industri penerbangan, yakni Dubai Airshow dan Singapore Airshow," ungkap Jemsly Hutabarat, Vice President Marketing and Sales GMF, Jumat (10/2).

Dalam pameran dua tahunan ini, GMF AeroAsia akan menandatangani beberapa kontrak kerja sama perawatan pesawat dan mesin dengan sejumlah maskapai. "Ada sekitar 12 kontrak kerja sama yang akan ditandatangani," tuturnya.

Beberapa maskapai yang siap menandatangani kontrak antara lain Travira Air (Indonesia), Orix Aviation (Amerika Serikat), Avient (Zimbabwe), CIT Leasing Corporation (Amerika Serikat), VietJet Air (Vietnam), HAK LAG Incoporation Air (Nigeria), Jet Airways (India), United Airways (Banglades), Sriwijaya Air (Indonesia), dan NOK Air (Thailand).

Mayoritas kerja sama untuk perawatan airframe, mesin, dan komponen pesawat buatan Boeing, Airbus, dan McDonnell Douglas, serta mesin CFM56-3 buatan General Electric (GE).

GMF akan memanfaatkan Singapore Airshow 2012 yang berlangsung pada 14-19 Februari 2012 ini sebagai sarana melakukan penetrasi pasar, terutama pasar di kawasan Asia. (Haryo Damardono | Nasru Alam Aziz/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×