Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) menandatangani pembaruan perjanjian kerja bersama (PKB) bersama dengan serikat pekerja GMF yang dinamakan GMF Employee Club (GEC).
Perjanjian yang ditandatangani oleh Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto dan Ketua Umum Serikat Pekerja GMF GEC, Makhrus ini disaksikan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (PIH dan Jamsos) Haiyani Rumondang di Hangar 4 GMF, Tangerang pada Selasa (1/8).
Iwan mengatakan, salah satu nilai perusahaan yaitu concern for people menjadi landasan manajemen untuk terus memberikan perhatian lebih terhadap seluruh karyawan. Hal tersebut terukur dengan pencapaian tingkat turn over GMF dalam employee effectiveness survey yang kurang dari 1% di tahun 2016.
Selain itu, survey tersebut juga mengukur tingkat kepuasan pegawai terhadap perusahaan yang meningkat dari 71% pada tahun 2015 menjadi 74,5% ditahun 2017. "Menjaga hubungan baik dengan karyawan menjadi salah satu fokus kami dalam menjalankan perusahaan," terang Iwan dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Selasa (1/8).
Di samping hubungan baik yang terus dijaga antara manajemen dengan serikat, GMF selalu memegang teguh peraturan yang ditetapkan pemerintah khususnya dibidang keselamatan dan kesehatan kerja. "Sejak tahun 2013 GMF telah concern dalam pengelolaan SMK3 dengan membentuk organisasi khusus yang mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan telah diaudit oleh Badan Sertifikasi SMK3 dan OHSAS 18001:2007 pada bulan November 2014 dan dinyatakan berhasil dalam penerapannya dengan nilai sangat baik atau dalam kategori bendera emas," kata Iwan.
Disamping itu, continuous improvement terus berjalan dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di GMF guna mencapai nihil kecelakaan (zero accident) pada tahun 2017. GMF telah mencapai jam kerja aman sampai dengan 27 juta jam kerja aman sejak Oktober 2015.
Iwan juga menjelaskan mengenai prospek ketenagakerjaan industri aviasi khususnya Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) yang menjanjikan ditengah perkembangan industri ini di dalam negeri. GMF berencana akan memiliki footprint internasional di beberapa negara, sehingga mutlak dibutuhkan kesiapan SDM yang bukan hanya kompeten di bidangnya namun berdaya saing tinggi.
Maka dari itu, diharapkan adanya dukungan dari pemerintah agar dapat terus menghasilkan anak bangsa yang memiliki mutu & kualitas tingkat dunia. "Kami berkomitmen terus membangun budaya kerja yang kondusif dan menjalankan program-program ketenagakerjaan yang nantinya bisa mencetak para global leaders," tambah Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News