Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek Xcelerate, program akselerator startup dari Gojek dan Digitaraya, memperkenalkan tiga startup inovatif yang dinilai berdampak sosial positif di acara diskusi publik “Gojek Xcelerate Xcellence” yang digelar pada (1/7) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Tiga startup yang mengikuti Gojek Xcelerate sejak September 2019 lalu adalah Jejak.in (solusi teknologi layanan lingkungan hidup), Etanee(platform rantai pasok digital yang menghubungkan ekosistem industri pangan dari hulu ke hilir), dan Qlue (aplikasi pelaporan publik untuk berbagai masalah sosial dan lingkungan di kota, seperti limbah, lampu lalu lintas yang rusak, dan parkir ilegal).
Tiga startup tersebut merupakan bagian dari 35 startup yang dilatih Gojek Xcelerate selama 6 bulan sejak September 2019. Program pelatihan terbagi dalam 4 angkatan, diantaranya 5 startup tanah air di bidang machine learning, 10 startup Asia Pasifik dengan pemimpin perempuan, 9 startup tanah air di bidang daily consumer innovation, dan 11 startup tanah air dengan model bisnis direct-to-consumer.
Baca Juga: Deadline akhir tahun, 55% perusahaan modal ventura belum punya ekuitas Rp 50 miliar
Senior System Engineer Gojek, Giri Kuncoro mengatakan, Ketiga startup paling inovatif yang dipilih oleh panel Gojek Xcelerate dianggap mampu menciptakan dampak sosial luas yang bisa mengatasi tantangan masyarakat secara sistemik.
“Kami kami percaya potensi startup alumni Gojek Xcelerate mampu memperkuat ekosistem digital di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus menciptakan dampak sosial yang luas dan positif bagi masyarakat.” Ujar Giri Kuncoro dalam keterangan resminya, Rabu (1/7).
Berikut ini adalah ketiga start up serta layanannya masing-masing. Pertama; Jejak.in yakni startup di bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan ?Artificial Intelligence (AI), dimana laporan data dan analisa aktual bisa diakses langsung secara online maupun offline.
Baca Juga: Terkait PHK, Serikat Pekerja akan bawa Gojek ke Pengadilan Hubungan Industrial
Kedua, Startup agritech Etanee tengah mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi.
Ketiga, Qlue yakni ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memonitor perkembangan COVID-19 di dalam kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News