Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Eagle Energy (SMMT) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tak lebih dari Rp 50 miliar di tahun 2019.
Corporate Secretary SMMT Chrismasari Dewi Sudono bilang capex berasal dari internal kas perseroan dan sebagian dari perbankan. "Kami akan lebih mengoptimalkan saran logistik dan infrastruktur itu kenapa capex memang tidak banyak," jelas Chrismasari, Kamis (23/5).
Dalam Paparan Publik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (23/5) diungkapkan bahwa perseroan memiliki sejumlah fokus di tahun 2019. Salah satunya ada peningkatan cadangan organik dan anorganik.
Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra bilang peningkatan cadangan organik telah dilakukan perseroan. "Pemboran tambahan di tambang Triaryani," jelas Roza, Kamis (23/5).
Lewat pemboran tersebut didapatkan tambahan 59 juta ton sehingga totalnya menjadi 431 juta ton. Chrismasari bilang pemboran sejatinya telah dilakukan sejak 2018 namun hasil pemboran dimasukkan ke dalam perolehan kuartal pertama 2019.
Sementara itu menanggapi peningkatan cadangan anorganik, Roza menyebut perseroan sedang melakukan studi terhadap beberapa prospek tambang bergantung pada keekonomian masing-masing proyek. "Kami melihat yang lokasinya tidak begitu jauh dari lokasi pertambangan yang kami miliki," jelas Roza.
Lebih jauh Roza menyebut perseroan lebih berhati-hati dalam melakukan kajian terutama terkait perizinan. Hingga saat ini SMMT membidik satu lokasi di Sumatera dan dua lokasi di Kalimantan.
Dalam kesempatan tersebut baik Roza maupun Chrismasari belum bisa merinci seputar besaran investasi kedua proyek tersebut. "Proyeknya belum bisa kita tentukan nilainya karena belum pasti," ujar Chrismasari.
Roza memastikan hingga saat ini SMMT telah memiliki kontrak untuk suplai batubara di satu PLTU di Hongkong dan perseroan tengah menjajaki komunikasi untuk sejumlah pembangkit di Vietnam.
Sayangnya dalam kesempatan tersebut Roza masih enggan menyebut besaran investasi proyek tersebut. "Untuk Vietnam melalui trader kami, telah dilakukan trial-trial pengiriman lewat kargo," jelas Roza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News