kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Google bakal terlibat dalam proyek pengadaan laptop di bidang pendidikan


Selasa, 03 Agustus 2021 / 17:43 WIB
Google bakal terlibat dalam proyek pengadaan laptop di bidang pendidikan
ILUSTRASI. Google bakal terlibat dalam proyek pengadaan laptop di bidang pendidikan.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Google dipastikan turut terlibat dalam proyek pengadaan laptop di sektor pendidikan mulai tahun 2021. Hal ini setelah Google mengumumkan bahwa enam produsen laptop lokal akan memproduksi Chromebook di tahun ini.

Chromebook sendiri adalah laptop yang memiliki sistem operasi ChromeOS buatan Google. Adapun enam produsen laptop yang terlibat dalam proyek ini antara lain Advan, Axioo, Evercoss, SPC, TSMID, dan Zyrex.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menyampaikan, pengembangan teknologi di bidang pendidikan sudah menjadi misi penting bagi Google. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 kebutuhan perangkat teknologi informasi komunikasi (TIK) kian meningkat seiring tuntutan kegiatan belajar mengajar secara virtual.

“Ada 170 juta pelajar di seluruh dunia yang mengandalkan alat-alat dari kami. Google berusaha menghadirkan teknologi yang terjangkau untuk pendidikan,” ujar dia dalam acara Google for Education secara virtual, Selasa (3/8).

Baca Juga: Advan mendapat pesanan 20.000 unit Laptop Merah Putih

Untuk membantu memodernisasi teknologi di bidang pendidikan, Google mengumumkan bahwa laptop Chromebook yang menggunakan sistem operasi ChromeOS akan diproduksi di Indonesia oleh para produsen lokal.

Keenam produsen laptop ini diharapkan dapat merekrut ribuan pelajar SMK untuk membantu produksi dan pasca produksi Chromebook. “Pihak OEM ini akan berpartner dengan sekolah kejuruan untuk mencapai target-targetnya,” imbuh Randy.

Wikan Sakarinto, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek menambahkan, proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendigitalisasi sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Pemerintah pun menyediakan anggaran sebesar Rp 3,7 triliun untuk pengadaan barang TIK produksi dalam negeri di tahun ini yang mana sebagian besar ditujukan untuk pengadaan laptop. Dari total anggaran Rp 3,7 triliun tersebut, Rp 1,3 triliun di antaranya berasal dari anggaran Kemendikbudristek dalam APBN Pusat sedangkan Rp 2,4 triliun berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pendidikan tahun ini.

“Anggaran ini tak hanya untuk laptop, melainkan juga peralatan TIK lainnya seperti access point, proyektor, dan sebagainya,” kata Wikan di acara yang sama, Rabu (3/8).

Ia juga menegaskan, harga laptop Chromebook untuk bidang pendidikan mengacu pada e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). E-katalog tersebut berisi daftar harga yang didasari aspek kompetitif dan kualitas produk yang bersangkutan.

Selain dengan pelajar SMK, pemerintah juga menyiapkan konsorsium perguran tinggi yang melibatkan UI, ITB, ITS, UGM, dan beberapa politeknik untuk mengembangkan peta jalan, desain produk, dan terlibat penuh dalam proses produksi laptop dalam negeri.

“Diharapkan upaya ini dapat meningkatkan TKDN dan mendukung pembelajaran,” ucap Wikan.

Sementara itu, CEO Zyrex Timothy Siddik mengatakan, pihaknya menyediakan tiga tipe laptop Chromebook untuk bidang pendidikan yang menggunakan beberapa prosesor yang sudah sesuai dengan spesifikasi dari pemerintah, misalnya Intel Celeron N4020 dan N4500.

Zyrex sendiri memiliki kapasitas produksi laptop sebanyak 150.000—300.000 unit per bulan. Laptop buatan Zyrex sudah memiliki TKDN di atas 40%. “Kami masih ingin meningkatkan TKDN supaya makin banyak laptop dalam negeri yang bisa diproduksi,” ujarnya.

Baca Juga: Acer Indonesia luncurkan empat produk laptop ini untuk program Laptop Merah Putih




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×