kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Google bangun tower internet udara di Indonesia


Selasa, 15 Maret 2016 / 13:49 WIB
Google bangun tower internet udara di Indonesia


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Google dan operator telekomunikasi lokal akan melakukan uji coba tower transmitter berbentuk balon yang melayang di udara atau bernama Project Loon. Proyek ini ditargetkan siap diimplementasikan di Indonesia dalam waktu setahun ke depan.

"Google akan uji coba setahun dulu. Setelah itu baru kami akan diskusikan dengan operator-operator di Indonesia dimensi komersialnya," kata Menteri Kemaritiman Rizal Ramli usai pertemuan dengan manajemen Google di Gedung BPPT, Selasa (13/3).

Balon internet pengganti tower transmitter ini akan bergerak secara reguler di atas khatulistiwa. Dengan demikian, orang yang ada di puncak gunung, pulau terpencil, ataupun di tengah laut, akan bisa berkomunikasi melalui ponsel.

Hal itu dianggap penting oleh Rizal karena saat ini sistem telekomunikasi di Indonesia masih memiliki banyak celah.

"Banyak rakyat yang masih belum punya sinyal seluler, belum punya power. Pengembangan Loon ini diharapkan bisa mengisi gap yang ada," kata Rizal.

Selain itu, proyek Loon ini juga dianggap akan menjadi teknologi yang murah ketimbang pembangunan tower transmitter biasa.

"Bayangkan kalau kita membangun tower di pegunungan di daerah Papua. Pasti akan sangat mahal sekali. Sementara ini seperti konsep tower yang bergerak di udara," jelasnya.

Sebagai gambaran, Project Loon menggunakan balon udara yang ditempatkan di lapisan stratosfer dengan ketinggian sekitar 20 km untuk menciptakan jaringan wireless dari udara dengan kecepatan menyerupai jaringan 3G. 

"Jumlah balon akan ada ratusan," kata Rizal.

Sebelum Indonesia, Project Loon telah sukses dicoba di beberapa negara. "Kalau lihat di tempat lain keberhasilannya lumayan tinggi," kata Rizal.

VP Project Loon Google, Mike Cassidy menyebutkan, Project Loon telah dites di beberapa negara, seperti AS dan Brazil yang sudah efektif.

"Di Brazil keberhasilannya tinggi. Adapun kami melakukan tes di India, Afrika. Dan selanjutnya di dua negara timur tengah," terang Mike.

Soal anggaran dari alat ini masih belum diketahui. Rizal mengatakan, setelah tahap percobaan yang dilakukan pada tahun ini baru akan dibicarakan anggaran pengadaan alatnya.

Namun, beberapa operator seluler dipastikan akan ikut ke dalam proyek, di antaranya telkomsel, indosat, dan xl. Kesepakatan tersebut masih hanya untuk melakukan uji coba bersama.

Perlu diketahui, sebelumnya Kominfo mengimbau Google untuk membangun entitas bisnis atau bekerjasama dengan operator seluler lokal agar bisa membayar pajak untuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×