Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grab resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8. GVV kali ini berfokus pada percepatan pertumbuhan bisnis perusahaan rintisan (startup) di bidang ekonomi digital dan keberlanjutan lingungan, khususnya yang bergerak di ekonomi sirkular dan energi terbarukan.
Director of Digital and Sustainability Grab Indonesia, Rivana Mezaya menjelaskan program GVV ke-8 berfokus pada startup tahap post-seed atau perusahaan rintisan yang telah menerima pendanaan awal, memiliki produk yang operasional, serta bersiap untuk ekspansi (scale-up) melalui dukungan strategis dari Grab, mitra modal ventura serta sektor publik dan swasta.
"GVV merupakan komitmen jangka panjang Grab dalam memajukan ekosistem startup di Indonesia. Kami bertujuan mendukung startup dalam menjajaki peluang bisnis, baik melalui peningkatan efisiensi operasional hingga peningkatan daya saing dengan praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab," kata Rivana melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (25/6).
Startup yang terpilih pada GGV akan mengikuti rangkaian program. Di antaranya meliputi sesi mentorship bersama praktisi industri dan tim Grab, akses ke ekosistem dan infrastruktur digital Grab, peluang untuk menjalankan pilot project bersama unit bisnis Grab, serta kesempatan untuk pitching di hadapan investor dan mitra strategis.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perlindungan Pekerja Digital Lewat Kemitraan dengan Grab
Selama delapan tahun, Rivana mengatakan GVV telah menjadi katalis bagi berbagai inisiatif kolaboratif dan penguatan model bisnis startup. Contoh dukungan dan kolaborasi Grab terhadap alumni GGV ke-7 dapat dilihat dari kemitraan Arummi (brand produk alternatif susu dan protein berbasis nabati) dan jaringan merchant GrabFood seperti Golden Black Coffee untuk mengembangkan menu kolaborasi.
CEO Arummi Nacita Kanyandara mengamini GVV memberikan dampak bagi Arummi melalui koneksi terkurasi, expert insight tentang tantangan scale-up, pilot program bersama mitra GrabFood untuk mengetahui preferensi konsumen, serta Tech in Asia Conference yang memperluas jejaring regional sekaligus mempercepat strategi go to market.
"Kolaborasi dengan mitra seperti Golden Black Coffee pun meyakinkan kami bahwa produk seperti susu kacang mede dapat berkembang secara berkelanjutan dan menjangkau pasar yang lebih luas.," kata Nacita.
Selain Arummi, salah satu alumni program GVV adalah Sayurbox, yang merupakan platform belanja online. Melalui konsep farm-to-table, Sayurbox memvalidasi model bisnis direct-to-consumer (D2C) setelah sebelumnya fokus pada segmen business-to-business (B2B).
Sebagai informasi, program GGV telah berjalan sejak tahun 2017, dan hingga kini telah memberdayakan lebih dari 40 startup dari berbagai industri. Tahun ini, Grab bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital serta mitra lintas sektor publik dan swasta lainnya.
Program GGV ke-8 akan berlangsung pada Juni hingga Desember 2025. Program yang mengusung tema "Driving a Sustainable Future: Helping MSMEs to Adopt Greener Operations" ini juga didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Selanjutnya: Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025
Menarik Dibaca: Infinix Smart 8 Pro Harga Juni 2025 Dibanderol di Bawah 1,5 Juta? Cek Fiturnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News