Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Rencana Ekspansi LABA
Dalam paparan publik Selasa (24/12) lalu, William mengungkapkan sejumlah rencana jangka pendek dan jangka panjang LABA untuk mengembangkan usahanya. Ada lima rencana jangka pendek yang akan dilakukan LABA.
Pertama, membentuk dua anak perusahaan, yaitu PT Green Power Energy (GPE) dan PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT).
Kedua, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), antara lain dengan ECGO sebagai salah satu produsen motor listrik serta dengan Presidente da Região Administrativa Especialde Oecusse Ambeno (RAEOA) terkait jual beli listrik.
Ketiga, LABA akan melakukan penyesuaian terhadap lingkup bisnis yang sudah dijalankan dan penambahan kegiatan usaha. Keempat, LABA berencana mendirikan tiga anak perusahaan lainnya dan melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.
Baca Juga: Menelisik Tabir Aksi Pendirian Entitas Usaha Green Power Group (LABA) Bersama China
Mengenai rights issue, LABA berencana membidik dana sebesar Rp 100 miliar - Rp 150 miliar. Rights issue diperkirakan akan berlangsung pada semester I-2025. William bilang, LABA sudah memiliki standby buyer dalam aksi korporasi ini.
"Komposisinya nanti akan ada standby buyer dan juga existing shareholder. Sebagian besar akan dari standby buyer yang industrinya berkaitan, baik hulu maupun hilir," ungkap William.
Kemudian, rencana jangka pendek LABA yang kelima adalah melakukan investasi berupa tanah dan bangunan untuk ekspansi bisnis. "Kami sedang menjajaki lahan baru, namun belum bisa di-expose," imbuh William.
Selain jangka pendek, LABA juga menyiapkan rencana bisnis jangka panjang. Di antaranya, pertama, mendorong ekosistem dan infrastruktur kendaraan listrik melalui pembuatan battery pack dan battery swap cabinet.
Dalam bisnis manufaktur baterai pack, LABA memproyeksikan untuk memproduksi hingga 1 juta baterai pack. Sedangkan dalam bisnis battery swap cabinet, LABA akan mengembangkan jaringan stasiun penukaran baterai.
Baca Juga: LABA Terus Geber Langkah Transformasi, Sahamnya Melorot Usai Capai ATH