kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

GREEN tambah ragam benang biar laba kian berwarna


Rabu, 27 Juni 2012 / 17:16 WIB
GREEN tambah ragam benang biar laba kian berwarna
ILUSTRASI. Penyebab usus buntu perlu Anda waspadai supaya kesehatan tak memburuk.


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) optimistis menapak pada semester II tahun ini. Distributor kapas sintetis dan produsen benang polyester ini menargetkan laba bersih Rp 4 miliar tahun ini atau tumbuh 87,8% dibandingkan pencapaian laba bersih tahun lalu.

Demi mencapai pertumbuhan laba itu, perusahaan gencar meningkatkan penjualan dan melakukan efisiensi. "Kami mendorong penjualan khususnya sektor usaha benang," terang Johanes Wahyudi Edward, Direktur Utama GREN usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Rabu (27/6).

Johanes menuturkan, strategi utama yang diterapkan perseroan tahun ini adalah mengembangkan pangsa pasar benang sintetis domestik dan memperkuat bisnis benang dengan cara menambah ragam produk.

Sekadar tahu saja, sekitar 90% penjualan perusahaan ditopang oleh pasar domestik, sisanya baru pasar ekspor. Pasar domestik saat ini lebih ceria ketimbang pasar ekspor yang sedang lesu akibat ketidakpastian utang Uni Eropa. "Untuk itu kami memprioritaskan pasar domestik," terang Johanes.

Sebagai informasi, konsumsi sandang penduduk Indonesia mengalami kenaikan tiap tahunnya. Tahun 2011, konsumsi sandang meningkat dari semula 3 kilogram (kg) per tahun per individu menjadi 4,5 kg per tahun per individu.

Nah, melihat peluang pertumbuhan konsumsi sandang inilah yang membuat perusahaan menambah variasi benang. "Saat ini orang banyak memilih pakaian yang tipis artinya kebutuhan benang tipis meningkat," tuturnya.

GREN mencoba menangkap peluang itu dengan banyak memproduksi benang tipis. Dia menilai, margin keuntungan untuk benang yang tipis lebih lebar dibanding benang yang tebal, sehingga diharapkan perolehan laba bisa lebih tinggi.

Tahun ini, perseroan mematok penjualan sebesar Rp 284 miliar atau naik 15% ketimbang tahun 2011 sebesar Rp 247,6 miliar. Dari sisi persentase perbandingan antara proyeksi pertumbuhan penjualan dan laba bersih memang cukup jauh. "Kami fokus memperbesar margin keuntungan," terang Johanes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×