kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunung Raja Paksi memproyeksi ekspor bakal meningkat 30% tahun ini


Jumat, 15 Februari 2019 / 17:54 WIB
Gunung Raja Paksi memproyeksi ekspor bakal meningkat 30% tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen baja lokal, PT Gunung Raja Paksi melihat potensi ekspor masih cukup besar. Perseroan sebelumnya telah mengembangkan portofolio ke beberapa negara dan kawasan, seperti Kanada, Eropa dan Asia.

Sebelumnya perseroan telah mengekspor 300 ton baja struktur ke Sri Langka dan 400 plat baja ke Australia di awal tahun ini. Alouisius Maseimilian, Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi menjelaskan sampai tahun 2018 saja perseroan telah membukukan ekspor sekitar 56.500 ton.

"Kami harapkan tahun ini bisa naik 30%," ungkapnya ditemui Kontan.co.id usai peletakan batu pertama Sekolah Vokasi Gunung Raja Paksi, Jumat (15/2). Lebih lanjut Alouisius menerangkan kondisi pasar global saat ini yang demandnya naik dan didukung oleh trade war Amerika Serikat (AS)-China menyebabkan produk lokal Indonesia dilirik banyak negara.

Khusus untuk pasar AS saja, Alouisius mengaku telah menandatangani perjanjian kerjasama menyuplai 50.000 ton baja ke sana. Meski demikian, segmen domestik masih mendominasi penjualan perseroan sekitar 95%.

Manajemen menilai pasar domestik yang hampir 55% kebutuhan bajanya masih diisi impor, menyebabkan para produsen lokal bekerja ekstra untuk dapat memenuhi permintaan tersebut. Beberapa proyek dalam negeri khususnya infrastruktur telah banyak digeluti Gunung Raja Paksi, sebut saja pembangunan jalan layang di Medan dan power plant di beberapa daerah menggunakan baja dari pabrikan ini.

Saat ini kapasitas produksi perseroan mencapai 2,8 juta ton per tahun dengan utilitas maksimal 70%. Alouisius mengaku capaian tahun 2018 kemarin masih terjadi penurunan volume dibandingkan tahun sebelumnya, namun secara perolehan bisnis masih ada pertumbuhan single digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×