kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,34   9,03   0.99%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GWM turun, likuiditas BRI bertambah Rp 3,05 T


Kamis, 19 November 2015 / 21:05 WIB
GWM turun, likuiditas BRI bertambah Rp 3,05 T


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pelonggaran kebijakan moneter dengan penurunan giro wajib minimum (GWM) primer dalam rupiah dari 8% menjadi 7,5% oleh Bank Indonesia memberikan angin segar kepada perbankan.

Beberapa bankir memprediksi selain likuiditas akan bertambah, pertumbuhan kredit dan pendapatan bunga perbankan juga akan bertambah dengan diterapkannya kebijakan ini per 1 Desember 2015 mendatang.

Menurut Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo dengan adanya penurunan GWM sebesar 0,5% bisa menambah likuiditas BRI sebesar Rp 3,05 triliun. Tambahan likuiditas ini, jika disalurkan menjadi kredit berbunga tinggi seperti UMKM, bisa berpotensi menambah pendapatan bunga BRI.

Sebagai gambaran, jika di tempatkan di GWM Bank Indonesia, bank hanya mendapatkan bunga 5%. Namun  jika disalurkan kepada UMKM, bank bisa mendapatkan bunga sebesar 12%.

Haru mengatakan jika selisih bunga sebesar 5% tersebut dikalikan dengan tambahan likuiditas sebesar Rp 3,05 triliun maka jumlah pendapatan bunga yang berpotensi didapat BRI bisa mencapai Rp 213,9 miliar.

“Jika dimanfaatkan ke aset kredit yang bunganya tinggi, yield kami akan lebih tinggi. Jadi ujung-ujungnya pengaruh ke laba juga,” ujar Haru, Kamis, (19/11).

Namun menurut Haru, karena penurunan GWM ini relatif kecil yaitu sebesar 0,5% maka diprediksi kontribusi ke net interest margin (NIM) dan laba perseroan tindak akan terlalu besar.

Pelonggaran kebijakan moneter ini menurut Haru lebih berpengaruh ke kenaikan likuiditas dan penurunan cost of fund perbankan.

Namun untuk penurunan suku bunga kredit, menurut Haru masih ada beberapa faktor lagi yang mempengaruhi, yaitu cost of credit dan cost of capital. Selain itu, penurunan suku bunga kredit ini juga harus memperhatikan suku bunga industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×