kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi kekeringan, Kemtan salurkan 526,7 ton bibit


Jumat, 10 Juli 2015 / 15:56 WIB
Hadapi kekeringan, Kemtan salurkan 526,7 ton bibit


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Musim kekeringan atau El Nino sudah mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia sejak Juni sampai November 2015 mendatang.

Menghadapi kondisi tersebut, Kementerian Pertanian (Kemtan) melalui Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) telah menyusun sejumlah strategi selain menyediakan pompa air, dan pembangunan irigasi.

Balitbangtan telah menyiapkan sejumlah varietas bibit unggul yang tahan terhadap kondisi kekeringan. Hingga pertengahan tahun ini, sudah ada 526,7 ton yang telah disebarkan di sejumlah wilayah Indonesia.

Menurut Kepala Balitbangtan Muhammad Syakiri, Kemtan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang mampu mengairi sawah seluas 1,17 juta hektare (ha) lahan sawah dari target yang telah ditetapkan sebanyak 2,6 juta ha.

Pihaknya juga akan melakukan penyaluran pompa air dan traktor untuk percepatan tanam tanaman. "Kemtan akan melakukan identifikasi lahan rawa untuk pertanaman padi melalui peta arahan pengembangan lahan rawa skala 1:50.000," ujar Syakiri, Kamis (9/7).

Di samping itu, Kemtan akan menyiapkan varietas yang toleran terhadap kekeringan dan genangan banjir. Saat ini, Kemtan telah menyiapkan 12 varietas unggul dengan karakteristik umur sangat genjah agar terhindar dari kondisi ancaman kekeringan.

Varietas tersebut yakni antara lain Limboto yang mampu menghasilkan 6 ton per ha, tekstur nasi sedang, Batutegi, potensi 6 ton per ha, tekstur nasi pulen dan Towuti, potensi 7 ton per ha, tekstur nasi pulen.

Syakiri menjelaskan, penyediaan kebutuhan benih varietas unggul amphibi untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang dilakukan secara rutin oleh Kemtan.

Benih unggulan ini telah didistribusikan ke berbagai provinsi sebanyak 526,2 ton hingga pertengahan tahun ini. Daerah yang paling banyak mendapatkan benih ini adalah Jabar, Jatim dan Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×