kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Harga ayam di tingkat peternak berangsur stabil


Kamis, 15 Maret 2018 / 12:29 WIB
Harga ayam di tingkat peternak berangsur stabil
ILUSTRASI. Peternakan Ayam


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah untuk memberdayakan dan melindungi peternak unggas mandiri mulai menunjukkan hasil. Saat ini harga ayam di tingkat peternak telah berangsur naik dan relatif stabil. Peternak ayam dapat menikmati keuntungan karena harga ayam live bird mulai membaik.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak bagus dibanding dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama. Hal ini menurutnya karena implikasi dari penerapan Permentan Nomor 32 tahun 2017.

Singgih Januratmoko, Ketua Umum PINSAR (Perhimpunan Perunggasan Rakyat Indonesia) juga menyatakan hal yang sama. “Harga sekarang sedang bagus-bagusnya di seluruh Indonesia, sesuai dengan harga batas atas pemerintah yakni Rp 19.000 per kg harga ayam hidup,” ucap Singgih, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/3).

Menurut Singgih, peternak dan Kementerian Pertanian telah saling bahu-membahu bekerjasama untuk memperbaiki perunggasan nasional yang sejak tahun 2015 kacau balau.

Singgih bilang, bila dirunut dari tahun 2013 bulan Februari-Maret harga selalu jelek dan harga di kandang bahkan anjlok sampai dengan Rp 9.000. Karena itu, menurutnya, implementasi dari Permentan 32 tahun 2017 sangat berpengaruh hampir peternak di seluruh Indonesia bisa menikmatinya. “Hasilnya mulai dirasakan oleh Peternak tahun 2018 ini, harga stabil,” ungkap Singgih.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, hal ini terwujud berkat kerjasama yang baik antara pemerintah dengan semua pihak, terutama para peternak yang sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan.

“Pemerintah sebelumnya beberapa kali melakukan pertemuan dengan stakeholder lainnya untuk mencari solusi permasalahan terkait anjloknya harga telur dan daging ayam di tingkat peternak. Bahkan kami juga sempat di demo oleh beberapa perwakilan peternak di Kantor kami dan juga di Istana Negara terkait hal ini," ungkap I Ketut Diarmita.

Untuk mengatasi masalah perunggasan, terutama dalam rangka pemberdayaan dan perlindungan terhadap peternak mandiri, Diarmita bilang pemerintah telah melakukan berbagai upaya dari aspek hulu hingga hilir. 

Upaya tersebut dilakukan, terutama untuk menjaga stabilitas harga daging dan telur ayam di tingkat peternak.

Kebijakan dari aspek hulu yang telah dilakukan adalah melakukan Pengaturan DOC, pengaturan mutu benih bibit yang bersertifikat, menyeimbangkan supply dan demand dalam hal pengaturan impor GPS, melakukan segmentasi usaha ayam layer (petelur) dimana sebahagian besar usaha budidaya di peruntukkan peternak (98%) dan perusahaan (2%), juga penerbitan Permentan 32 Tahun 2017 tentang penyediaan, peredaran, dan pengawasan ayam ras.

Kemtan juga membentuk tim analisa dan tim asistensi serta tim pengawasan (audit) dalam mendukung pelaksanaan Permentan 32 tahun 2017 dan secara rutin menyelenggarakan pertemuan antara peternak dengan pemerintah dan juga dengan para stakeholders ayam ras terkait.

“Pemerintah saat ini juga menghadirkan BUMN, yaitu PT. Berdikari untuk masuk ke industri unggas di bagian hulu untuk memfasilitasi peternak mandiri,” kata Diarmita.

Sedangkan dari aspek hilir, Kementerian Pertanian terus mendorong tumbuhnya usaha pemotongan dan penyimpanan, serta pengolahan (RPHU) yang memiliki fasilitas rantai dingin, sehingga hasil usaha peternakan tidak lagi dijual sebagai ayam segar atau telur segar melainkan dalam bentuk ayam beku dan ayam olahan atau untuk telur menjadi tepung telur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×