kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga ayam membaik, peternak masih perlu waspada


Selasa, 09 Juli 2019 / 19:45 WIB
Harga ayam membaik, peternak masih perlu waspada


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembagian ayam live bird (ras) secara murah di Yogyakarta pekan lalu, Rabu (26/6), membawa angin segar bagi para peternak ayam. Kini, harga ayam ras naik di angka Rp 17.000 per kilogram (Kg).

Aksi pekan lalu muncul sebagai bentuk protes anjloknya harga ayam selama 10 bulan terkahir. Harga ayam selalu berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang sebesar Rp 18.700 per kilogram. Bahkan titik terendahnya, di tingkat peternak ayam satu kilogram ayam ras dihargai Rp 7000 hingga Rp 8.000 saja.

"Kalau turunnya Rp 15.000 atau Rp 17.000 kami masih tidak apa-apa, tapi kemarin ini keterlaluan ya, hingga sekitar Rp 8.000 sementara dijual ke masyarakat dengan harga hingga Rp 30.000," kata Ketua Asosiasi Peternak Yogyakarta (Apayo) ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/7).

Hari bilang, pasca-aksi bagi-bagi ayam secara murah, harga ayam sedikit demi sedikit terkerek. Hingga hari ini, Senin (1/7), harga ayam menyentuh Rp 17.000 per kilogram. Meskipun masih di bawah HPP, Hari mengaku terkejut dengan kenaikan harga yang terjadi.

Menurut Hari, kenaikan harga yang membaik tidak lepas dari perhatian asosiasi-asosiasi peternak lain dan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui berbagai langkahnya.

Walaupun saat ini harga sudah membaik, Hari menyarankan para peternak untuk tetap berhati-hati. " Kurang lebih selama satu periode lah, kurang lebih kan 30 hari," kata Hari lagi.

Terkhusus untuk peternak yang sempat gulung tikar karena anjloknya harga, Hari menyarankan untuk menunggu hingga harga benar-benar stabil.

Hari menilai kondisi harga saat ini belum bisa menggambarkan kondisi pasar yang sebenarnya. Ia meyakini sebenarnya kondisi pasar masih terjadi kelebihan pasokan (over supply).

Kenaikan harga yang terjadi saat ini terlihat tidak wajar, sehingga perlu waktu untuk membuktikannya. Hari memproyeksi masih akan terjadi gejolak harga ke depannya. 

Kelebihan pasokan yang tejadi tidak lain disebabkan tidak adanya kontrol di bagian hulu peternakan, seperti  berapa banyak bibit DOC yang harus ditetaskan.

"Kuncinya ada dibibit menurut saya," kata Hari lagi. Ia menambahkan pemerintah perlu lebih memberi perhatian pada sektor hulu agar tidak terjadi lagi kelebihan pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×