Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Industri baja menghadapi kenaikan harga bahan baku yang pesat. Handaja Susanto, Direktur Utama PT Sarancentral Bajatama Tbk (BAJA) mengatakan, harga bahan baku pada kuartal I 2017 sempat turun namun di bulan Juli-Agustus harga naik lebih tinggi lagi dari kenaikan sebelumnya. Sejumlah bahan baku yang naik seperti baja canai dingin (CRC) maupun Zinc.
Untuk CRC misalnya harus ditebus dengan harga Rp 9.000 per kilogram (kg). Harga tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ini tentu memaksa produsen untuk menaikkan harga jual produk.
"Harga produk tentu ditingkatkan, tapi pastinya secara bertahap. Harga jual produk baja lapis saat ini sudah mengalami kenaikan berkisar 15%-20% dibandingkan periode di tahun lalu," ujarnya, Selasa (22/8).
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2017, bahan baku memakan porsi 69% dari beban produksi BAJA. Perseroan ini mengalami kenaikan belanja bahan baku 28% menjadi Rp 396 miliar.
Oleh karenanya, beban produksi turut meningkat 33% dari Rp 441 miliar menjadi Rp 587 miliar. Sehingga meskipun BAJA meraih kenaikan pendapatan 33% yakni sebesar Rp 567 miliar, namun perusahaan ini merugi Rp 5,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News