Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan bahwa harga jual mobil listrik tidak langsung turun seiring dengan penurunan harga baterai global.
Asal tahu saja, Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA), harga baterai dunia telah turun 90% dalam 15 tahun terakhir. Murahnya baterai, secara tidak langsung mengerek penjualan mobil listrik 130% pada 2023. Atas kondisi tersebut, mobil listrik yang menggunakan bahan baku baterai, disinyalir bisa menurunkan harga jualnya.
"Yang mampu menurunkan harga jual mobil listrik secara signifikan adalah penghapusan Pajak Barang Mewah dan Pengurangan Pajak Bea Masuk," paparnya saat dihubungi oleh Kontan, Senin (6/5).
Baca Juga: Aksi Jual dan Caplok Perusahaan Nikel Ramai di Awal 2024
Ia melanjutkan, jika ingin menekan harga jual baterai electrical vehicle (BEV), maka Pemerintah harus mengambil sikap dengan menghapuskan pajak yang tumpang tindih.
"Jika memakai baterai lithium iron prosphate (LFP) penghematannya sampai 30% dibandingkan baterai lithium ion yang lama. Itu sebabnya BEV buatan China yang memakai baterai ini bisa lebih murah dibandingkan saingannya dari Eropa dan negara-negara lainnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News