Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara tengah melonjak dan meningkatkan gairah sektor pertambangan. Namun kondisi ini masih belum bisa mendorong bisnis peledak tambang PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS).
Pasalnya booming batubara saat ini ialah untuk jenis batubara berkalori rendah. Batubara jenis ini jamak digunakan untuk keperluan pembangkit listrik. Sementara batubara. Sementara jenis Amonium Nitrat produksi anak usaha Ancora yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) biasa digunakan untuk meraup batubara berkalori tinggi.
Itu sebabnya Ancora tidak banyak mendapat keuntungan dari kenaikan batubara belakangan ini. Rolaw P. Samosir, Direktur PT Ancora Indonesia Resources Tbk mengatakan, apalagi Ancora melakukan penambangan batubara yang itu-itu saja.
"Batubara berkalori rendah tidak banyak menggunakan bahan peledak, bahkan bisa diambil manual," urai Rolaw saat paparan publik, Selasa (12/12).
Subsider OKAS yang memproduksi bahan peledak, MNK, mengalami penurunan volume produksi dan penjualan di sembilan bulan pertama tahun ini. Produksi amonium nitrat sampai kuartal III 2017 turun 31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 57.748 ton menjadi 39.496 ton.
Sementara volume penjualan turun 11% dari 62.050 ton menjadi 55.004 ton. Total penjualan MNK sampai September 2017 ialah US$ 57,65 juta ton, turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News