Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Suhanto pun mengatakan, dari informasi para pelaku usaha, penurunan pasokan bawang merah merupakan akibat dari masa tanam yang mundur, ditambah adanya gagal panen akibat banjir bandang di beberapa sentra produksi, serta penurunan produktivitas lahan hingga 50% akibat curah hujan yang tinggi. Tak hanya mempengaruhi produksi bawang merah, bibit bawang merah pun turut berkurang.
"Penurunan produksi dimaksud juga berdampak pada kenaikan harga bibit dimana harga beli bibit yang tinggi berpotensi akan meningkatkan harga bawang merah yang akan dipanen pada periode selanjutnya," kata Suhanto, Jumat (19/6).
Baca Juga: Kurang terkenal, produk agribisnis Jawa Timur harus maksimalkan pemasaran digital
Namun, Kemendag mengatakan, dari informasi yang diterima akan ada kenaikan pasokan pada Juni karena panen raya di wilayah sentra produksi, dan dari data Kementan, terdapat potensi produksi sebesar 86.474 ton di bulan Juni sehingga terdapat potensi surplus bawang merah sebesar 5.296 ton.
"Untuk itu, Kemendag terus berkoordinasi dengan Kementan untuk melakukan monitoring baik perkembangan pasokan bawang merah maupun ketersediaan benih bawang merah," kata Suhanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News