kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.310   114,16   1,59%
  • KOMPAS100 1.123   18,69   1,69%
  • LQ45 894   17,25   1,97%
  • ISSI 223   2,19   0,99%
  • IDX30 458   9,34   2,08%
  • IDXHIDIV20 552   11,90   2,20%
  • IDX80 129   2,03   1,60%
  • IDXV30 137   2,43   1,81%
  • IDXQ30 152   3,16   2,12%

Harga BBM Shell dan Total naik, harga BBM Pertamina masih bertahan


Senin, 27 Januari 2020 / 17:57 WIB
Harga BBM Shell dan Total naik, harga BBM Pertamina masih bertahan
ILUSTRASI. SPBU Total di Jalan MT. Haryono, Jakarta Selatan (23/3). Total dan Shell menjadi penyedia BBM non-subsidi yang memilih menaikkan harga.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Senada, Shell pun menaikkan harga BBM sejak 24 Januari 2020. Sebelumnya, Shell menjadi paling awal dalam penurunan harga, yakni sejak 1 Januari 2020.

Menurut Vice President External Relation Shell Indonesia Rhea Sianipar, pihaknya melakukan penyesuaian harga BBM di SPBU Shell dengan memperhatikan kondisi pasar dan pertimbangan bisnis.

"Hal ini kami lakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Prioritas kami adalah memastikan pelanggan kami memperoleh bahan bakar berkualitas tinggi," kata Rhea.

Berdasarkan data dari situs resmi Shell, saat ini harga produk BBM Shell per liter adalah sebagai berikut:

  1. Shell Regular: dari Rp 9.200 di Jabodetabek dan Bandung, menjadi Rp 10.000 per liter
  2. Shell Super : dari Rp 9.300 (di luar Sumatera) menjadi Rp 10.250 per liter dan Rp 9.850 per liter untuk Sumatra Utara
  3. Shell V-Power: dari Rp 9.950 menjadi Rp 11.700 per liter
  4. Shell Diesel: dari Rp 10.200 menjadi Rp 12.100 per liter

Baik Total maupun Shell, kembali mengubah harga BBM seperti sebelum adanya kenaikan harga pada awal Januari 2020 lalu.

Sementara itu, pemain terbesar di bisnis BBM dan SPBU, yakni Pertamina, belum mengubah harga pada setiap jenis BBM non-subsidi. Perusahaan migas plat merah itu masih bertahan dengan harga BBM yang sudah diturunkan pada 5 Januari 2020.

Sayangnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman enggan membeberkan apa yang menjadi pertimbangan Pertamina masih mempertahankan harga. Begitu juga saat ditanya kemungkinan, apakah Pertamina akan mengikuti jejak Shell dan Total yang lebih dulu menaikan harga.

Baca Juga: Djoko Siswanto dicopot dari posisi Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×