kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga cengkeh di tingkat petani masih rendah


Kamis, 06 September 2018 / 20:39 WIB
Harga cengkeh di tingkat petani masih rendah
ILUSTRASI. PANEN RAYA CENGKIH


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) I Ketut Budiman mengatakan, harga cengkeh di tingkat petani saat ini cukup rendah bila dibandingkan beberapa waktu terakhir.

Pasalnya, saat ini rata-rata harga cengkeh hanya berkisar Rp 90.000 per kg, sementara menurut I Ketut, minimal harga cengkeh berkisar Rp 100.000 per kg.

“Harga cengkeh tidak sama di semua daerah. Tetapi rata-rata harganya Rp 90.000 per kg, sementara dulu sebelum ada aturan bebas impor cengkeh, harga Rp 120.000 per kg,” tutur I Ketut kepada Kontan.co.id, Rabu (6/9).

Rendahnya harga cengkeh ini, menurut I Ketut, didorong oleh bertambahnya pasokan cennkeh dalam negeri. Apalagi, dengan adanya kebebasan untuk impor cengkeh, sementara produksi cengkeh dalam negeri dianggap sudah memenuhi kebutuhan cengkeh.

Tak hanya itu, harga pun dipengaruhi permintaan cengkeh dalam negeri yang terus berkurang lantaran menurunnya produksi rokok dalam beberapa tahun terakhir.

Padahal, 93% produksi cengkeh ditujukan untuk industri rokok. I Ketut menambahkan, penurunan permintaan ini bisa juga disebabkan pabrik rokok yang sudah memiliki stok cengkeh.

Meski harga cengkeh dianggap rendah, namun I Ketut mengatakan petani masih terus menjual produksi cengkehnya. “Petani kita itu saat ini masih belum punya nilai tawar, sehingga saat harga turun dia harus menjual semua,” jelas I Ketut.

I Ketut pun menuturkan, produksi cengkeh tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, produksi cengkeh diperkirakan mencapai 110.000 - 120.000 ton dibandingkan tahun llu yang hany berkisar 15.000 ton.

Cuaca yang lebih baik dan curah hujan yang tak terlalu tiggi menjadi alasan mengapa produksi ini meningkat. “2016 dan 2017 kan hujan terus, jadi dia tidak bisa berbunga. Kalau sekarang lebih normal,” jelas I Ketut.

Sayangnya, I Ketut mengaku tak bisa merinci sudah seberapa besar produksi cengkeh nasional hingga Agustus tahun ini. Pasalnya, masa panen cengkeh masih berlangsung sejak Juli hingga Oktober. Menurutnya, tanaman cengkeh di Indonesia banyak ditemui di wilayah Maluku, Jawa, Sumatera, juga Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×