kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga gas dan pemilu hambat pertumbuhan penjualan kaca lembaran dan pengaman


Rabu, 13 November 2019 / 21:46 WIB
Harga gas dan pemilu hambat pertumbuhan penjualan kaca lembaran dan pengaman
ILUSTRASI. Peserta pameran menunjukkan cara kerja mesin pewarna kaca yang dipamerkan pada 'Glasstech Asia 2019' di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (12/11/2019). Pameran yang diikuti 124 pelaku usaha se Asia ini menghadirkan


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

Akibatnya, kinerja penjualan MLIA merosot 37,02% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 2,88 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini. Hal ini juga diikuti oleh penurunan laba periode berjalan sekitar Rp 142,78 miliar secara yoy di periode yang sama. Maklum saja, sekitar 65% penjualan MLIA memang menyasar pasar domestik.

Meski demikian, MLIA optimistis mampu mencapai target penjualan sebesar Rp 4,1 triliun hingga tutup tahun nanti. Caranya, MLIA akan menggenjot volume penjualan kaca lembaran sembari melakukan strategi pricing dengan memberikan potongan harga sekitar 4%-5%, baik yang dijual secara ekspor maupun di tingkat domestik.

Baca Juga: Kemendag: Aturan safeguard sudah sampai di Kemenkeu

“Kalau kami tidak memberikan diskon artinya pangsa pasar kami bisa diambil sama kaca impor,” kata Henry kepada Kontan.co.id.

Bersamaan dengan hal ini, MLIA juga akan menggenjot volume penjualan lini produk kaca lain, yakni kaca botol dan gelas dengan memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, target laba bersih perseroan hanya dipatok di angka Rp 100 miliar lantaran adanya strategi pemberian diskon tersebut.

Lain halnya dengan MLIA dan AKLP, produsen kaca lembaran berjenis specialty gas, PT Himalaya Abadi misalnya, produsen kaca lembaran berjenis specialty gas menilai momentum tahun politik sebagai tantangan utama bagi penjualan kaca lembaran di tahun 2019.

“Di semester I kami agak mengalami kendala karena pembangunan di Indonesia sempat sedikit terhambat waktu pemilu,” tutur General Manager PT Himalaya Abadi, Wilson Tan kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Industri Kaca: Harga gas baru akan diterapkan

Sejalan dengan pandangan tersebut, PT Bintang Mas Glassoluitons memproyeksikan kinerja penjualan tahun ini tidak akan mengalami pertumbuhan seiring dengan adanya momentum pemilihan umum di semester I 2019.

“Prediksi kami penjualan tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu,” jelas Direktur PT Bintang Mas Glassoluitons, Albert Hari Soejono kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×