Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mulai 1 November nanti harga gas industri yang dikelola PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengalami kenaikan. Rencana ini lantas mendapat pertentangan dari kalangan pelaku industri yang menggunakan gas bumi.
Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan, salah satu anggota AKLP sudah mendapat surat edaran kenaikan harga gas industri dari PGN. Pihaknya pun keberatan dengan rencana kenaikan tersebut.
Baca Juga: Plt Dirjen Migas Djoko Siswanto: Kami tak ingin intervensi harga gas
Ia menilai, PGN hanya menyampaikan harga gas industri terbaru, namun tidak menyebut besaran kenaikan harga secara utuh. “Harga gas industri seharusnya dapat seperti harga BBM yang sama di seluruh Indonesia,” katanya, Jumat (25/10) lalu.
Pihak AKLP bersama asosiasi lainnya di dalam Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) telah mengajukan keberatan atas aksi korporasi PGN yang menaikkan harga gas industri. Aspirasi tersebut tertuang dalam surat bernomor 100/FIPGB/X/2019 yang dikirim pada Kamis (24/10) lalu kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Baca Juga: Kemenperin gelar pameran jasa industri pendukung industri
Melalui surat, FIPG menyatakan PGN sebagai perusahaan di bawah Kementerian BUMN dalam surat edaran no. 147800.S/PP.01.01/RD1TGR/2019 tertanggal 23 Oktober 2019 akan melakukan penyesuaian harga jual gas sebesar US$ 10,2 per MMBtu mulai 1 November mendatang.
Dari situ, FIPGB menganggap, kenaikan harga gas industri bertentangan dengan Perpres No. 40/2016 yang menyebut bahwa harga gas industri ditetapkan sebesar US$ 6 per MMBtu. Setelah tiga tahun berlalu, paket kebijakan ekonomi III yang dituangkan dalam Perpres tersebut belum diimplementasikan.
Baca Juga: Pengusaha kimia dasar malah meminta penurunan harga gas
Ketua Umum FIPGB Achmad Safiun berpendapat, seharusnya harga gas industri dapat diturunkan selaras dengan kebijakan presiden melalui Perpres No. 40/2016. “Menteri juga bisa melakukan veto kenaikan harga gas industri yang direncanakan oleh PGN,” ujar dia kepada Kontan, Selasa (29/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News