kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Harga Gas Murah Berlanjut, Inaplas Berharap Harga Tetap US$ 6 per MMBTU


Rabu, 22 Januari 2025 / 18:07 WIB
Harga Gas Murah Berlanjut, Inaplas Berharap Harga Tetap US$ 6 per MMBTU
ILUSTRASI. Asosiasi Industri Olefin Aromatik Plastik (Inaplas) menyambut positif langkah pemerintah melanjutkan kebijakan harga gas murah untk industri atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada tahun 2025.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Asosiasi Industri Olefin Aromatik Plastik (Inaplas) menyambut positif langkah pemerintah melanjutkan kebijakan harga gas murah untk industri atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada tahun 2025.

Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono mengatakan, pelaku usaha sektor olefin aromatik dan plastik berharap tetap menjadi industri penerima manfaat. Selain itu, kebijakan HGBT pada tahun ini diharapkan tetap diimplementasikan dengan harga sebesar US$ 6 per MMBTU. 

"Kita masih berharap mendapatkan HGBT ya karena saat evaluasi oleh Kementerian Perindustrian kita memang masih membutuhkan dukungan untuk bersaing dengan membanjirnya produk impor," kata Fajar kepada Kontan, Rabu (22/1).

Baca Juga: Harga Gas Murah bagi Industri Berlanjut

Fajar menyebut, kehadiran harga gas murah untuk industri diyakini bakal berdampak positif pada peningkatan utilisasi sektor industri.

Menurutnya, selain kepastian harga, aspek penting lainnya dalam kebijakan HGBT pada tahun ini yakni alokasi kuota penyaluran gas.

"Kita berharap tetap di US$ 6 per MMBTU meskipun nanti praktiknya antara US$ 6,5- US$ 7 per MMBTU karena ada beberapa komponen lagi, tapi kita masih berharap disitu. Kemudian adalah volumenya," jelas Fajar.

Baca Juga: Ada Revisi Jumlah Perusahaan Penerima Harga Gas Murah, Ini Tanggapan PGN

Fajar mengungkapkan, pelaku usaha berharap penyaluran gas dipenuhi sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).

"Jika harga gas naik maka biaya akan naik dan akan menambah ongkos produksi. Harganya juga tidak bisa bersaing dengan produk impor. Ujung-ujungnya utilisasi turun," kata Fajar.

Menurutnya, demi tetap menjaga daya saing, industri harus menjaga tingkat utilisasi dikisaran 60% hingga 70%.

Selanjutnya: Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Tertinggi 11 Minggu

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Tertinggi 11 Minggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×