Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
CHICAGO. Harga jagung naik ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir ini ditengah permintaan global untuk makanan dan bahan bakar dari biji-bijian tak mampu dipenuhi oleh AS, negara penghasil biji-bijian terbesar di dunia.
Produksi jagung AS diperkirakan akan anjlok sebesar 3,4% dari tahun lalu, dan akan mengurangi persediaan sebelum panenan tahun 2011 hingga ke level yang paling rendah sejak 1997. Minggu lalu, harga jagung melonjak 13%, peningkatan yang besar sejak Desember 2008.
"Trader memprediksi ada pemangkasan yang lebih besar lagi pada panenan AS. Asal tahu saja, pemangkasan prediksi ini mengejutkan perdagangan global, dan harga biji-bijian kini akan terus menanjak hingga menemukan harga yang kemudian akan memperlambat permintaan," kata Greg Grow, Director Archer Financial Services Inc. di Chicago.
Harga jagung untuk pengiriman Desember naik 27,5 sen atau 5,2% dan ditutup menjadi US$ 5,5575 per bushel di Chicago Board of Trade. Sebelumnya, harga telah naik 45 sen, peningkatan maksimal yang diperbolehkan oleh bursa komoditi, menjadi US$ 57325, level yang paling tinggi untuk kontrak yang paling aktif diperdagangkan sejak 24 September 2008.
Jagung merupakan panenan terbesar di AS dengan nilai mencapai US$ 48,6 miliar di tahun 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News