Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
CHICAGO. Harga jagung terkoreksi untuk pertama kalinya dalam delapan hari kebelakang akibat spekulasi permintaan akan sedikit melemah setelah harga jagung terkerek naik ke harga tertingginya dalam 30 bulan terakhir.
Harga jagung untuk pengiriman Maret 2011 di Chicago Board of Trade turun 18,25 sen atau 2,8% ke angka US$ 6,4125 per bushel pada pukul 13:15 pada waktu setempat. Hingga kemarin (19/1), harga jagung sudah naik 62% dalam enam bulan kebelakang setelah AS mengumumkan penurunan produksi jagung negaranya.
"Para investor tidak memiliki banyak ruang untuk menunggu keuntungan yang lebih tinggi, sehingga mereka lebih aktif untuk mengambil untung ketika harga jagung terus menanjak atau reli," kata Shawn McCambridge Analis Senior Prudential Bache Commodities LLC.
Harga jagung melorot juga akibat spekulasi bahwa permintaan jagung akan menurun karena ada peningkatan pasokan gandum berkualitas rendah yang bisa menjadi pengganti jagung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News