Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa
PANGKALPINANG. PT Timah Persero Tbk (TINS) mengaku terus terbebani dengan anjloknya harga timah. Harga timah di pasar dunia yang masih rendah saat ini belum menguntungkan perusahaan timah yang beroperasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tersebut.
"Saat ini, harga timah di pasar dunia masih mengkhawatirkan karena hanya sekitar US$ 14.000 per ton," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho di Pangkalpinang, Kamis.
Kondisi harga itu tidak menguntungkan bagi produsen timah karena perusahaan harus mengeluarkan biaya investasi dan eksploitasi yang jauh lebih tinggi. "Kondisi harga sekarang bisa saja menguntung produsen timah, tetapi tidak akan pernah bisa untuk jangka panjang, karena perusahaan harus melakukan eksploitasi dan investasi," katanya.
Untuk itu, kata dia, PT Timah berupaya melakukan efisiensi di segala bidang, terutama efisiensi yang tidak produktif. "Saat ini, kita melakukan efisiensi pemakaian minyak pelumas, bahan bakar minyak, adsministrasi, bahkan perjalanan dinas tidak banyak dilakukan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya berupaya menekan biaya pengeluaran. Unsur keuangan itu mencakup harga pokok produksi dan harga usaha. "Dengan kondisi harga timah sekarang ini maka suka tidak suka perusahaan harus melakukan efisiensi, demi kelangsungan usaha dan produksi timah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News