kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Harga Kakao Mulai Menyusut, Begini Dampaknya Bagi Petani dan Industri


Minggu, 06 Oktober 2024 / 11:30 WIB
Harga Kakao Mulai Menyusut, Begini Dampaknya Bagi Petani dan Industri
ILUSTRASI. Industri kakao masih memilik prospek menjanjikan di tengah tren penurunan harga komoditas kakao dalam beberapa waktu terakhir. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) menilai industri kakao nasional tetap memiliki prospek menjanjikan di tengah tren penurunan harga komoditas agrikultural tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, harga kakao untuk pengiriman Desember 2024 di ICE Futures berada di level US$ 7.069 per ton pada Jumat (4/10). Dalam sebulan terakhir, harga kakao naik 2,72% dari US$ 6.882 per ton.

Namun, harga kakao sebenarnya sudah berangsur-angsur turun dalam beberapa bulan terakhir. Sebagai contoh, pada 19 April lalu, harga kakao sempat menembus US$ 12.238 per ton. Harga kakao turun lagi ke zona US$ 7.000 per ton pada awal Oktober ini.

Baca Juga: Cargill Naikkan Kapasitas Produksi Kakao di Indonesia, Penuhi Permintaan Pasar Asia

Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdullah mengatakan, jelang akhir tahun 2024, kondisi cuaca di negara-negara penghasil kakap di Afrika Barat cukup kondusif, sehingga produksi kakao mengalami peningkatan. 

Alhasil, stok kakao di beberapa negara produsen juga melonjak yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan harga komoditas ini di pasar.

Dekaindo juga menyebut, harga harian di Organisasi Kakao Internasional (ICCO) pada 1 Oktober 2024 masih di level US$ 6.153,53 per ton. Dengan acuan kurs sebesar Rp 15.452,90 per dolar AS, maka harga biji kakao sebenarnya masih di level Rp 95.000 per kilogram (kg).

Lantas, bagi para petani kakao Indonesia, harga seperti itu dipandang masih sangat menarik dan kompetitif. Harga saat ini juga masih cukup realistis bagi industri pengolahan kakao.

“Dengan begitu, produksi biji dari petani maupun produksi olahan kakao oleh industri tetap akan tumbuh berbarengan, sehingga dampaknya ekspor bahan olahan kakao tetap bisa tumbuh,” ungkap dia, Jumat (4/10).

Baca Juga: Kemenperin Terus Kembangkan Industri Kakao Nasional

Soetanto menambahkan, kalangan industri pengguna kakao juga akan lebih mudah mengalokasikan pembelian bahan baku berupa biji kakao ketika harga komoditas ini sedang turun. Dalam hal ini, industri pengguna yang semua menunda pembelian biji kakao, kemudian akan mulai kembali membeli barang tersebut guna menambah stok bahan baku produksi untuk beberapa bulan mendatang.

Lebih lanjut, Dekaindo memperkirakan harga kakao akan berada di kisaran US$ 6.000—7.000 per ton hingga akhir tahun ini. Walau tidak dijelaskan rinci, produksi biji kakao dalam negeri pada 2024 diproyeksikan sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Hal ini merupakan hasil intensifikasi atau perawatan kebun yang dilakukan oleh petani dan dampak kenaikan harga beberapa waktu sebelumnya,” imbuh dia.

Meski demikian, kenaikan produksi ini belum dapat mencukupi kebutuhan industri kakao dalam negeri. Maka itu, Dekaindo menyebut Indonesia masih memerlukan impor biji kakao dari luar negeri.

“Hanya saja, diprediksi impor biji kakao selama tahun 2024 akan lebih rendah dibandingkan impor biji kakao tahun 2023,” tandas Soetanto.

Selanjutnya: Daftar Anime Fall 2024 Berbagai Genre, Ada Blue Lock S2, Bleach, Dandadan Dll

Menarik Dibaca: Cara Melakukan Pesta Gender Reveal supaya Berkesan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×