kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini Strategi Mayora Indah (MYOR) Menghadapi Kenaikan Harga Kakao Global


Minggu, 18 Agustus 2024 / 15:40 WIB
Begini Strategi Mayora Indah (MYOR) Menghadapi Kenaikan Harga Kakao Global
ILUSTRASI. Lonjakan harga kakao global yang signifikan kini menjadi tantangan serius bagi berbagai perusahaan makanan dan minuman, termasuk PT Mayora Indah Tbk


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga kakao global yang signifikan kini menjadi tantangan serius bagi berbagai perusahaan makanan dan minuman, termasuk PT Mayora Indah Tbk (MYOR). 

Berdasarkan data dari Trading Economics, harga kakao global meningkat sebesar 150,58% secara year-on-year, mencapai US$ 8.449 per ton hingga 15 Agustus 2024, dengan kenaikan sebesar 7,13% dalam sebulan terakhir.

Menghadapi kondisi ini, manajemen MYOR menyatakan telah mengambil langkah untuk menyesuaikan harga jual produk mereka. 

“Menghadapi kenaikan harga kakao, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian harga jual produk kami,” ujar manajemen MYOR saat dikonformasi KONTAN, Minggu (18/8).

Baca Juga: Naik 40,92%, Laba Bersih Mayora Indah (MYOR) Tembus Rp 1,71 Triliun

Namun demikian, pihak manajemen belum dapat mengungkapkan secara rinci besaran penyesuaian harga yang telah atau akan diberlakukan. 

Selain itu, manajemen MYOR juga menyampaikan bahwa mereka secara aktif memantau pergerakan harga kakao dan melakukan pembelian saat harga berada pada tingkat yang lebih rendah sebagai upaya untuk mengurangi dampak kenaikan harga.

Mengenai opsi impor bersama, manajemen PT Mayora menegaskan bahwa hal tersebut tidak memungkinkan karena adanya pembatasan kuota impor yang berlaku. 

"Impor bersama tidak memungkinkan karena terdapat kuota impor yang menghambat pelaksanaan impor bersama," jelasnya.

 

Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman, juga mengungkapkan bahwa opsi impor bersama belum menjadi pilihan yang dipertimbangkan oleh para perusahaan di sektor makanan dan minuman. 

Menurutnya, kesulitan dalam menyelaraskan kepentingan dan spesifikasi yang berbeda antar perusahaan menjadi alasan utama mengapa impor bersama sulit untuk diwujudkan.

Dengan demikian, penyesuaian harga jual menjadi salah satu strategi utama MYOR dalam mengatasi peningkatan biaya bahan baku yang terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×