kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga karet terkerek harga minyak dunia


Senin, 04 April 2011 / 20:41 WIB
Harga karet terkerek harga minyak dunia
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan anjungan tunai mandiri?(ATM) bank di Tangerang Selatan, Kamis (28/5)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/05/2020.


Reporter: Herlina KD | Editor: Test Test

JAKARTA. Setelah sempat melandai, kini harga karet kembali melar. Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk pengiriman Mei 2011 Senin (4/4) ada di level ¥ 450,1 per kg. Padahal, harga karet sempat melorot ke level ¥ 355,2 per kg pada (15/3) lalu.

Naiknya harga karet ini akibat terkerek oleh kenaikan harga minyak mentah. Harga minyak mentah yang naik akan menyeret kenaiakn harga bahan baku karet sintetis. Akibatnya, para konsumen akan beralih ke karet alam.

Asal tahu saja, harga minyak mentah untuk pengiriman Mei di New York Merchantile Exchange (NYMEX) telah bertengger di level US$ 108,74 per barel. Harga ini adalah harga tertingginya sejak 24 September 2008 lalu. "Harga minyak dunia yang tinggi mendongkrak harga karet alam," ujar Hiroyuki Kikukawa, General Manager Riset IDO Securities Co seperti dikutip Bloomberg Senin (4/4).

Di sisi lain, pasokan karet alam dari Thailand masih terganggu akibat adanya banjir. Ketua Asosiasi Karet Thailand Luckchai Kittipol memperkirakan, akibat banjir ini produksi karet dari negara penghasil karet terbesar di dunia ini akan turun sekitar 50.000 ton.

Ketua Dewan Karet Nasional Azis Pane menambahkan, akibat banjir di Thailand, banyak petani yang tidak bisa menyadap karetnya. Ditambah lagi, "Petani di daerah perbatasan Thailand - Kamboja juga tidak berani menyadap karet karena adanya kisruh politik antara Thailand dan Kamboja," ujarnya kepada KONTAN Senin (4/4).

Sementara itu, Azis bilang permintaan karet alam dari industri otomotif terus meningkat. "India dan China tahun ini sepertinya akan meningkatkan permintaan karet untuk sektor otomotif hingga 40%," ungkapnya. Apalagi, akibat tsunami di Jepang, dua pabrik ban milik Bridgestone menghentikan produksinya. Menurut Azis pangsa pasar inilah yang akan diperebutkan oleh produsen ban lainnya. Sehingga, para produsen ban berlomba-lomba mencari bahan baku.

Azis juga bilang, secara umum pasokan karet pada Maret - April ini diperkirakan akan menurun karena adanya musim dingin di perkebunan karet.

Berdasarkan analisis Badan Pengawas Perdaganga Berjangka dan Komoditi (Bappebti) pekan lalu menyebutkan pasokan karet dunia turun dari 9,6% di Januari menjadi 5,4% pada Maret. Meski begitu, menurut laporan analisis Bappebti menyebutkan harga jual karet alam di sejumlah pasar di Jambi masih stabil. Harga karet slab bersih 100% sebesar Rp 35.800 per kg. Untuk karet slab bersih 70% harganya Rp 25.060 per kg dan karet slab bersih 50% seharga Rp 17.900 per kg.

Sementara itu, harga karet jenis slab di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, hingga akhir Maret 2011 kembali naik mencapai Rp 16.000 per kg. Padahal, sepekan sebelumnya harga karet jenis ini sempat melorot sekitar Rp 2.000 - Rp 5.000 per kg menjadi sekitar Rp 11.000 - Rp 14.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×