Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
BANGKOK. Harga kontrak karet menguat di hari keduanya sebagai akibat spekulasi bencana banjir yang melanda Thailand selatan akan membuat pasokan karet makin seret.
Menurut informasi Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi Thailand, banjir yang melanda negara tersebut telah menelan tujuh korban tewas.
Hujan deras yang turun sejak 23 Maret 2011, menyebabkan daerah selatan Thailand banjir hingga membuat 310.406 rumah rusak dan 979.665 orang terkena dampaknya. Padahal, provinsi di selatan Thailand adalah pusat panenan karet negara itu selama ini.
"Yang jadi perhatian pasar saat ini adalah pasokan akan berkurang dari Thailand akibat banjir," kata Ker Chung Yang, analis Phillip Futures Pte di Singapura.
Hal ini menyebabkan harga kontrak karet terkerek naik. Harga kontrak karet untuk pengiriman September 2011 di Tokyo Commodity Exchange melompat 2,9% ke posisi 429,2 yen per kilogram (kg) atau sekitar US$ 5.176 per metrik ton. Sebelumnya, harga karet diperdagangkan di 427,3 yen per kg pada pukul 12:42 waktu setempat.
Kontrak karet dalam dua minggu ini telah naik 20%, setelah Thailand, Indonesia dan Malaysia menunda ekspor jika harga karet terus turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News