kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Harga kentang lokal tertekan kentang impor


Rabu, 07 Desember 2016 / 15:47 WIB
Harga kentang lokal tertekan kentang impor


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) keberatan dengan langkah pemerintah mengimpor kentang. Sejak Agustus 2016 lalu, mulai banyak beredar kentang sayur impor dipasaran. Ini membuat harga kentang lokal terkejerembab. 

Hendry Saragih, Ketua Umum SPI mengaku, harga kentang tertekan sampai mencapai Rp 4.000-Rp 5.000 per kilogram (kg) pada bulan Agustus 2016. Saat ini harga memang sudah mulai merangkak naik sekitar Rp 7.500 per Kg.

Meskipun begitu, kondisi harga saat ini masih dibilang kurang ideal bagi petani. "Seharusnya harga idealnya sekitar Rp 10.000-Rp 12.000 per kg," katanya, Rabu (7/12).

Didik, salah satu petani kentang menambahkan, seharusnya dengan cuaca ekstrem seperti saat ini harga jual dapat naik tinggi karena produksi turun. Asal tahu saja, jumlah produksi kentang turun sekitar 30% di wilayah Daratan Tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Namun dengan adanya impor kentang sayur ini membuat para petani menanggung rugi. Didik mengaku, petani harus menanggung rugi sekitar Rp 24 juta per hektare (ha) per tahun.

"Produk kentang kami biasanya dikirim ke Jakarta tapi akibat impor kentang dari China dan Pakistan, kentang lokal jadi tidak laku karena harganya lebih murah," jelasnya. Seperti di pasar Kramat Jati, Jakarta kentang lokal dijual sekitar Rp 8.500 kg sedangkan kentang impor sekitar Rp 6.000 per kg.

Menurutnya, impor kentang sayur ini telah menyalahi aturan karena impor kentang yang diperbolehkan hanyalah jenis kentang industri. Sedangkan, saat ini jumlah kentang sayur berlimpah.

Pada tahun 2015, total produksi kentang nasional mencapai 1,2 juta ton. Dari periode Januari sampai September 2016 total impor sekitar 65.195 ton. Sementara kebutuhan konsumsi nasional hanya mencapai 542.498 ton. Melihat fenomena tersebut, Hendry berharap pemerintah dapat mendorong peningkatan konsumsi kentang lokal.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×