Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Sejumlah komoditas hortikultura mengalami penurunan harga. Stok yang melimpah jadi salah satu penyebabnya.
"Hal itu bukan hanya karena panen raya tetapi juga masih terdapat stok impor dari pemerintah di pasar," ujar Anton Muslim, Ketua Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN) kepada KONTAN, Jakarta, Senin (21/8).
Anton mengatakan pendataan pemerintah yang buruk membuat harga merosot. banyaknya jumlah barang di pasar diungkapkan oleh Anton bukan hanya diakibatkan oleh panen raya yang sedang terjadi. keberadaan barang impor juga menekan harga sejumlah komoditas hortikultura.
Anton bilang, seharusnya pemerintah tidak boleh melakukan impor ketika sedang dalam masa panen. Hal tersebut berpengaruh dengan pendataan pemerintah terhadap jumlah stok dan potensi panen yang akan terjadi. Hal tersebut diakui Anton telah berulang kali terjadi sehingga harga barang berubah dengan cepat.
Panen komoditas hortikultura yang naik itu diakui akan berlangsung sampai bulan September 2017. Setelah panen raya selesai tidak serta merta membuat harga kembali naik.
Anton bilang, kondisi merugikan bagi petani. Harga beli di petani jauh lebih rendah dari yang ada di pasar akibat dari panjangnya rantai tata niaga. "Hal itu hanya akan menguntungkan pedagang saja," terangnya.
Komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut di antaranya adalah cabai rawit merah, bawang putih, dan bawang merah. Harga cabai rawit merah di pasar saat ini seharga Rp 36.000 per kg sedangkan harga cabai merah keriting stabil pada harga Rp 28.000 per kg.
Bawang merah juga turun pada harga Rp 30.000 per kg. Sementara bawang putih yang sebelumnya sempat melesat naik pada hari raya Idul Fitri, kini sudah kembali normal seharga Rp 40.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News